Facebook tembus rekor 1,9 miliar pengguna bulanan



Rabu (3/5/2017) jaringan sosial Facebook melaporkan mereka telah  menembus rekor 1,94 miliar pengguna bulanan pada akhir kuartal I-2017. Jumlah ini naik dibanding 1,86 miliar pengguna di kuartal sebelumnya, dan 1,65 miliar pada kuartal sama tahun sebelumnya. Tak hanya itu, kini 1,28 miliar orang menggunakan layanan Facebook setiap hari. Dus, ini berarti jumlah mengguna yang rutin mengakses Facebook saban hari, tumbuh 18% per tahun. Jumlah pengguna Facebook yang merupakan pengguna media social tertinggi di dunia saat ini memberinya "keunggulan kompetitif yang tidak dapat diingkari," ujar Michael Pachter, analis di Wedbush Tapi beberapa ‘retakan’ mulai terlihat. Memang, pendapatan (revenue) Facebook mencapai US$ 8 miliar pada kuartal I-2017, mengalahkan perkiraan pelaku Wall Street. Namun, pertumbuhan penjualannya mulai melambat. Total penjualan (sales) Facebook pada kuartal tersebut hanya naik 49% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini yang terkecil setelah lima kuartal berturut-turut penjualannya selalu di atas 50%. November lalu, CFO Facebook David Wehner  mengatakan, tingkat pertumbuhan penjualan iklan Facebook diperkirakan "turun secara berarti" pada tahun 2017. Penyebabnya, Facebook telah menembus batas atas jumlah  iklan yang dapat disajikan kepada pengguna. Wehner mengulangi pernyataan tersebut pada sebuah konferensi dengan para analis pada hari Rabu (3/5/2017). Alhasil, pada hari itu, harga saham Facebook turun 3% setelah berjam-jam trading. Para analis kini mencermati layanan Facebook lainnya, seperti Instagram, Messenger dan WhatsApp sebagai penyanggah saat bisnis utama Facebook memasuki siklus matang. WhatsApp dan Messenger masing-masing memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Sementara Instagram sekarang memiliki lebih dari 700 juta pengguna. Status WhatsApp (fitur yang disalin Snapchat) mencapai 175 juta pengguna aktif setiap hari. Adapun Instagram Stories kini lebih populer daripada Snapchat. Dalam beberapa bulan terakhir, Facebook juga menghadapi kritik karena penanganan metrik iklan, berita palsu dan video pembunuhan dan bunuh diri yang mengganggu di platformnya. Facebook pun telah mengumumkan rencana menambahkan 3.000 pengulas untuk membantu memantau dan memerangi video kekerasan.  


Editor: Mesti Sinaga