JAKARTA. Pemerintah tidak akan membuka keran impor udang tahun ini. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan kebijakan itu dilakukan untuk menjaga industri perudangan dalam negeri tidak terpuruk. "Saya belum setujui pembukaan keran impor udang, tahun ini nggak akan ada," tegasnya, saat ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IV DPR-RI, Selasa (12/7). Ia berharap tak dibukanya keran impor udang akan membuat produksi impor udang dalam negeri tumbuh jauh lebih baik. Ia menambahkan, di sisi lain saat ini negara-negara di dunia tengah mengalami krisis produksi udang. Sehingga walaupun impor dibuka, maka importir akan kesulitan mendapatkan komoditasnya. "Pelan-pelan lah, jangan terlalu gampang ijinkan ini itu," tegasnya. Ketua Shrimp Clubb Indonesia (SCI) Iwan Sutanto setuju tidak dibukanya impor udang. Menurutnya, impor udang bisa berdampak negatif pada produksi udang nasional dan merusak harga udang di pasaran sehingga merugikan penambak lokal. "Perbaiki saja produksi lokal karena potensinya masih tinggi," tandasnya. Ia melihat saat ini produksi nasional sedang menunjukkan tren meningkat. Produksi udang di Medan, misalnya saat ini sudah mencapai 1.500 ton per bulan. Ini naik dibandingkan produksi di tahun 2010 yang sebanyak 600 ton per bulan. Kondisi yang sama terjadi di Lampung dan Jawa Timur. Produksi udang di dua daerah itu sudah menembus 2.000 ton per bulan. Ini naik dari produksi tahun 2010 yang secara rata-rata hanya 800 ton per bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fadel janji tak akan buka keran impor udang
JAKARTA. Pemerintah tidak akan membuka keran impor udang tahun ini. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan kebijakan itu dilakukan untuk menjaga industri perudangan dalam negeri tidak terpuruk. "Saya belum setujui pembukaan keran impor udang, tahun ini nggak akan ada," tegasnya, saat ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IV DPR-RI, Selasa (12/7). Ia berharap tak dibukanya keran impor udang akan membuat produksi impor udang dalam negeri tumbuh jauh lebih baik. Ia menambahkan, di sisi lain saat ini negara-negara di dunia tengah mengalami krisis produksi udang. Sehingga walaupun impor dibuka, maka importir akan kesulitan mendapatkan komoditasnya. "Pelan-pelan lah, jangan terlalu gampang ijinkan ini itu," tegasnya. Ketua Shrimp Clubb Indonesia (SCI) Iwan Sutanto setuju tidak dibukanya impor udang. Menurutnya, impor udang bisa berdampak negatif pada produksi udang nasional dan merusak harga udang di pasaran sehingga merugikan penambak lokal. "Perbaiki saja produksi lokal karena potensinya masih tinggi," tandasnya. Ia melihat saat ini produksi nasional sedang menunjukkan tren meningkat. Produksi udang di Medan, misalnya saat ini sudah mencapai 1.500 ton per bulan. Ini naik dibandingkan produksi di tahun 2010 yang sebanyak 600 ton per bulan. Kondisi yang sama terjadi di Lampung dan Jawa Timur. Produksi udang di dua daerah itu sudah menembus 2.000 ton per bulan. Ini naik dari produksi tahun 2010 yang secara rata-rata hanya 800 ton per bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News