JAKARTA. Walaupun laut Indonesia sangat luas, tak menjamin ketersediaan garam nasional terpenuhi. Hingga kini, Indonesia masih mengimpor garam sebanyak 1,6 juta ton untuk menutupi kekurangan kebutuhan garam dalam negeri. Produksi garam nasional saat ini hanya sekitar 1 juta ton per tahun. Sementara, kebutuhan garam nasional per tahun mencapai 2,6 juta ton. Untuk merangsang peningkatan produksi garam lokal, pemerintah bakal mencari daerah-daerah pengolahan garam yang baru, yakni Madura dan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dengan dimulainya NTT sebagai lumbung garam tahun ini, diharapkan produksi garam lokal bisa tumbuh 200.000-300.000 ton per tahun," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Senin (7/2).Direktur Impor Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan bilang, sebanyak 1,4 juta ton garam adalah untuk konsumsi, sisanya untuk industri. Partogi menambahkan, izin impor garam hingga Desember 2010 mencapai tahun lalu sebesar 437.500 ton garam. Indonesia telah mengimpor garam pada September dan Oktober 2010 sebanyak 300.000 dari Australia dan India. "Namun jika musim penghujan terus berlangsung hingga Maret 2011, kemungkinan Indonesia akan kembali mengimpor garam sesuai kebutuhan," kata Partogi. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fadel Muhammad : Indonesia masih mengimpor 1,6 juta ton garam
JAKARTA. Walaupun laut Indonesia sangat luas, tak menjamin ketersediaan garam nasional terpenuhi. Hingga kini, Indonesia masih mengimpor garam sebanyak 1,6 juta ton untuk menutupi kekurangan kebutuhan garam dalam negeri. Produksi garam nasional saat ini hanya sekitar 1 juta ton per tahun. Sementara, kebutuhan garam nasional per tahun mencapai 2,6 juta ton. Untuk merangsang peningkatan produksi garam lokal, pemerintah bakal mencari daerah-daerah pengolahan garam yang baru, yakni Madura dan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dengan dimulainya NTT sebagai lumbung garam tahun ini, diharapkan produksi garam lokal bisa tumbuh 200.000-300.000 ton per tahun," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Senin (7/2).Direktur Impor Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan bilang, sebanyak 1,4 juta ton garam adalah untuk konsumsi, sisanya untuk industri. Partogi menambahkan, izin impor garam hingga Desember 2010 mencapai tahun lalu sebesar 437.500 ton garam. Indonesia telah mengimpor garam pada September dan Oktober 2010 sebanyak 300.000 dari Australia dan India. "Namun jika musim penghujan terus berlangsung hingga Maret 2011, kemungkinan Indonesia akan kembali mengimpor garam sesuai kebutuhan," kata Partogi. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News