JAKARTA. Ada tawaran menarik untuk investor yang berminat menanamkan dananya di sektor perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menawarkan 12 proyek outer ring fishing port atau pelabuhan ikan lingkar luar kepada swasta, masing-masing senilai US$ 20 juta hingga US$ 25 juta.Pembangunan outer ring fishing port merupakan konsep baru Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan pelabuhan perikanan. Dalam proyek ini, investor tak hanya membangun pelabuhan saja, tapi juga industri pengolahan ikan. "Kami ingin konsep ini menjadi wacana dunia, dan asing masuk ke dalamnya," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, akhir pekan lalu.Menurut Fadel, ke-12 outer ring fishing port bakal dibangun di luar Pulau Jawa khususnya kawasan timur Indonesia. "Kalau di Jawa semua sudah jadi dan tinggal ditingkatkan saja, mulai dari Jawa Timur sampai Jawa Barat sudah ada," imbuh bekas Gubernur Gorontalo itu.Daerah Indonesia Timur yang akan menjadi lokasi pembangunan outer ring fishing port, adalah Maluku, Maluku Utara, dan Papua terutama Kabupaten Merauke. Sedang di wilayah Sumatera, yaitu Pulau Mentawai.Pengembangan outer ring fishing port bertujuan menunjang keberhasilan usaha perikanan tangkap. Merauke, misalnya. merupakan daerah perbatasan yang potensial dengan rata-rata ekspor komoditi olahan dan ikan beku campuran sebanyak 244.274 ton per tahun. Kabupaten ini juga mempunyai potensi perikanan darat yang besar.Fadel mengakui, pembangunan pelabuhan ikan membutuhkan banyak dana, sementara kocek pemerintah sangat terbatas. Itu sebabnya, "Kami membutuhkan peran swasta dalam pengembangan pelabuhan ikan," kata dia.Menteri Kelautan dan Perikanan berharap, paling tidak swasta bisa menanggung biaya pembangunan outer ring fishing port sebesar 85%. Sisanya yang 15% ditutup oleh pemerintah. "Lebih juga tidak apa-apa, karena sulit menarik investor ke dalam industri perikanan," ujarnya.Untuk memuluskan rencana swasta masuk dalam sektor perikanan, Fadel berjanji akan mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan menuju ke pelabuhan. Serta, kemudahan dalam proses pengurusan perizinan.Bahkan, Fadel menambahkan, daerah yang menjadi lokasi pembangunan outer ring fishing port bisa berkembang menjadi kawasan ekonomi khusus. "Seperti kawasan minapolitan, jadi bisa menangkap, mengolah, dan mengekspor ikan langsung dari pelabuhan," kata Fadel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fadel Tawarkan Investasi 12 Pelabuhan Perikanan
JAKARTA. Ada tawaran menarik untuk investor yang berminat menanamkan dananya di sektor perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menawarkan 12 proyek outer ring fishing port atau pelabuhan ikan lingkar luar kepada swasta, masing-masing senilai US$ 20 juta hingga US$ 25 juta.Pembangunan outer ring fishing port merupakan konsep baru Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan pelabuhan perikanan. Dalam proyek ini, investor tak hanya membangun pelabuhan saja, tapi juga industri pengolahan ikan. "Kami ingin konsep ini menjadi wacana dunia, dan asing masuk ke dalamnya," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, akhir pekan lalu.Menurut Fadel, ke-12 outer ring fishing port bakal dibangun di luar Pulau Jawa khususnya kawasan timur Indonesia. "Kalau di Jawa semua sudah jadi dan tinggal ditingkatkan saja, mulai dari Jawa Timur sampai Jawa Barat sudah ada," imbuh bekas Gubernur Gorontalo itu.Daerah Indonesia Timur yang akan menjadi lokasi pembangunan outer ring fishing port, adalah Maluku, Maluku Utara, dan Papua terutama Kabupaten Merauke. Sedang di wilayah Sumatera, yaitu Pulau Mentawai.Pengembangan outer ring fishing port bertujuan menunjang keberhasilan usaha perikanan tangkap. Merauke, misalnya. merupakan daerah perbatasan yang potensial dengan rata-rata ekspor komoditi olahan dan ikan beku campuran sebanyak 244.274 ton per tahun. Kabupaten ini juga mempunyai potensi perikanan darat yang besar.Fadel mengakui, pembangunan pelabuhan ikan membutuhkan banyak dana, sementara kocek pemerintah sangat terbatas. Itu sebabnya, "Kami membutuhkan peran swasta dalam pengembangan pelabuhan ikan," kata dia.Menteri Kelautan dan Perikanan berharap, paling tidak swasta bisa menanggung biaya pembangunan outer ring fishing port sebesar 85%. Sisanya yang 15% ditutup oleh pemerintah. "Lebih juga tidak apa-apa, karena sulit menarik investor ke dalam industri perikanan," ujarnya.Untuk memuluskan rencana swasta masuk dalam sektor perikanan, Fadel berjanji akan mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan menuju ke pelabuhan. Serta, kemudahan dalam proses pengurusan perizinan.Bahkan, Fadel menambahkan, daerah yang menjadi lokasi pembangunan outer ring fishing port bisa berkembang menjadi kawasan ekonomi khusus. "Seperti kawasan minapolitan, jadi bisa menangkap, mengolah, dan mengekspor ikan langsung dari pelabuhan," kata Fadel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News