JAKARTA. PT Fairfax Insurance Indonesia, perusahaan asuransi kerugian hasil akuisisi dari PT Batavia Mitratama Insurance, berancang-ancang merilis produk asuransi kesehatan. Sejak resmi diambil alih oleh Fairfax Financial Holdings Limited lewat anak usahanya Fairfax Asia Limited, perusahaan ini hanya mengandalkan lini asuransi kendaraan bermotor, harta benda, rekayasa dan rangka kapal dan pengangkutan. Perusahaan patungan yang berbasis di Toronto, Kanada, tersebut berniat menawarkan produk asuransi kesehatan bagi nasabahnya di Indonesia. “Saat ini, belum ada asuransi kesehatan. Tetapi, kami punya rencana. Kami akan pelajari terlebih dahulu pasarnya di Indonesia, kami akan bawa tenaga ahli kami. Produk asuransi kesehatan kami nomor 1 di Malaysia,” tutur Arun Nanwani, Direktur Utama Fairfax Insurance Indonesia, akhir pekan lalu. Menurut dia, pihaknya tidak mau sekadar memiliki produk perlindungan kesehatan, melainkan penting untuk mempelajari peta bisnisnya, mengingat rasio klaim asuransi kesehatan cukup tinggi. Perseroan emoh pendapatan preminya kelak hanya untuk membayarkan klaim asuransi kesehatan yang selangit.
Fairfax akan masuk ke asuransi kesehatan
JAKARTA. PT Fairfax Insurance Indonesia, perusahaan asuransi kerugian hasil akuisisi dari PT Batavia Mitratama Insurance, berancang-ancang merilis produk asuransi kesehatan. Sejak resmi diambil alih oleh Fairfax Financial Holdings Limited lewat anak usahanya Fairfax Asia Limited, perusahaan ini hanya mengandalkan lini asuransi kendaraan bermotor, harta benda, rekayasa dan rangka kapal dan pengangkutan. Perusahaan patungan yang berbasis di Toronto, Kanada, tersebut berniat menawarkan produk asuransi kesehatan bagi nasabahnya di Indonesia. “Saat ini, belum ada asuransi kesehatan. Tetapi, kami punya rencana. Kami akan pelajari terlebih dahulu pasarnya di Indonesia, kami akan bawa tenaga ahli kami. Produk asuransi kesehatan kami nomor 1 di Malaysia,” tutur Arun Nanwani, Direktur Utama Fairfax Insurance Indonesia, akhir pekan lalu. Menurut dia, pihaknya tidak mau sekadar memiliki produk perlindungan kesehatan, melainkan penting untuk mempelajari peta bisnisnya, mengingat rasio klaim asuransi kesehatan cukup tinggi. Perseroan emoh pendapatan preminya kelak hanya untuk membayarkan klaim asuransi kesehatan yang selangit.