KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah semakin bergantung pada utang yang bersumber dari penerbitan surat berharga negara (SBN). Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) mencatat, terjadi pergeseran signifikan pada struktur utang pemerintah, di mana pada 2013 porsi SBN hanya 70,07% dan mengalami kenaikan menjadi 81,77% dari total utang pada 2018. Sebaliknya, porsi pinjaman terus menurun dari porsi 30,14% pada 2013 menjadi 18,23% dari total utang pada 2018. Hal tersebut tampaknya masih berlanjut hingga tahun ini. Berdasarkan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, total pembiayaan utang melalui penerbitan SBN telah mencapai Rp 197,1 triliun atau 50,67% dari target penerbitan neto tahun ini.
Faisal Basri ingatkan risiko besarnya pembiayaan anggaran dari SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah semakin bergantung pada utang yang bersumber dari penerbitan surat berharga negara (SBN). Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) mencatat, terjadi pergeseran signifikan pada struktur utang pemerintah, di mana pada 2013 porsi SBN hanya 70,07% dan mengalami kenaikan menjadi 81,77% dari total utang pada 2018. Sebaliknya, porsi pinjaman terus menurun dari porsi 30,14% pada 2013 menjadi 18,23% dari total utang pada 2018. Hal tersebut tampaknya masih berlanjut hingga tahun ini. Berdasarkan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, total pembiayaan utang melalui penerbitan SBN telah mencapai Rp 197,1 triliun atau 50,67% dari target penerbitan neto tahun ini.