KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menilai, infrastruktur tol yang tengah dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini kurang efisien untuk menekan biaya logistik secara nasional. Faisal mengatakan, jika biaya logistik ingin turun sebaiknya diangkut lewat jalur laut. Menurutnya, kapal laut bisa membawa muatan yang lebih banyak dan dapat menjangkau ke berbagai kepulauan di Indonesia. "Malah yang tadinya lewat laut sekarang lewat darat karena sudah ada tol," ujar Faisal, Kamis, (14/2). Faisal menambahkan, logistik akan turun dan Indonesia akan hebat apabila beralih akomodasi dari truk menggunakan kapal laut. Menurutnya, mengenai pembangunan infrastuktur Indonesia belum berbasis maritim sebagai negara kepulauan, hal tersebut akan berdampak dengan stabilitas ekonomi dan harga barang. "Itu jalan tol bukan solusi, kalau solusi untuk memperlancar mudik iya, tapi logistik nggak," Ujar Faisal, Kamis, (14/2).
Faisal Basri: Jalan tol memperlancar mudik, tapi logistik nggak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menilai, infrastruktur tol yang tengah dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini kurang efisien untuk menekan biaya logistik secara nasional. Faisal mengatakan, jika biaya logistik ingin turun sebaiknya diangkut lewat jalur laut. Menurutnya, kapal laut bisa membawa muatan yang lebih banyak dan dapat menjangkau ke berbagai kepulauan di Indonesia. "Malah yang tadinya lewat laut sekarang lewat darat karena sudah ada tol," ujar Faisal, Kamis, (14/2). Faisal menambahkan, logistik akan turun dan Indonesia akan hebat apabila beralih akomodasi dari truk menggunakan kapal laut. Menurutnya, mengenai pembangunan infrastuktur Indonesia belum berbasis maritim sebagai negara kepulauan, hal tersebut akan berdampak dengan stabilitas ekonomi dan harga barang. "Itu jalan tol bukan solusi, kalau solusi untuk memperlancar mudik iya, tapi logistik nggak," Ujar Faisal, Kamis, (14/2).