KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri meminta agar pemerintah menghentikan dan lebih selektif lagi dalam membiayai sejumlah proyek, sehingga anggarannya bisa digunakan untuk memperluas perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Proyek tersebut diantaranya, proyek lumbung pangan, pemindahan Ibu Kota baru, dan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Faisal juga mempertanyakan terkait kabar pembiayaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang akan digunakan untuk modal pembayaran anggaran kereta cepat kepada China. “Kereta Cepat kabarnya mau pakai SILPA. Gila Enggak? SILPA mau dipakai kereta cepat tapi 9 juta rakyat yang harusnya mendapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dihapus oleh Bu Risma atau Menteri Sosial Tri Rismaharini,” ujar Faisal Basri dalam webinar bincang APBN 2022, Senin, (18/10).
Faisal Basri minta pemerintah lebih selektif gunakan APBN untuk sejumlah proyek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri meminta agar pemerintah menghentikan dan lebih selektif lagi dalam membiayai sejumlah proyek, sehingga anggarannya bisa digunakan untuk memperluas perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu. Proyek tersebut diantaranya, proyek lumbung pangan, pemindahan Ibu Kota baru, dan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Faisal juga mempertanyakan terkait kabar pembiayaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang akan digunakan untuk modal pembayaran anggaran kereta cepat kepada China. “Kereta Cepat kabarnya mau pakai SILPA. Gila Enggak? SILPA mau dipakai kereta cepat tapi 9 juta rakyat yang harusnya mendapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dihapus oleh Bu Risma atau Menteri Sosial Tri Rismaharini,” ujar Faisal Basri dalam webinar bincang APBN 2022, Senin, (18/10).