KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menimbulkan sebuah masalah besar dari sisi efisiensi biaya dan perencanaan proyek. Maka, tak heran bila banyak proyek infrastruktur dibangun secara ugal-ugalan. Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, mekanisme penunjukan langsung kepada BUMN untuk menggarap proyek infrastruktur membuat terjadinya eskalasi biaya. Pasalnya, mekanisme lelang yang ditentukan lewat harga terendah abai dilakukan. Ia mencontohkan, proyek Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek yang bergulir saat ini meningkat anggarannya cukup signifikan.
Faisal Basri: Pembangunan infrastruktur ugal-ugalan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menimbulkan sebuah masalah besar dari sisi efisiensi biaya dan perencanaan proyek. Maka, tak heran bila banyak proyek infrastruktur dibangun secara ugal-ugalan. Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, mekanisme penunjukan langsung kepada BUMN untuk menggarap proyek infrastruktur membuat terjadinya eskalasi biaya. Pasalnya, mekanisme lelang yang ditentukan lewat harga terendah abai dilakukan. Ia mencontohkan, proyek Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek yang bergulir saat ini meningkat anggarannya cukup signifikan.