MOMSMONEY.ID - Menurut The American Lung Association dalam localmemphis yang MomsMoney kutip, happy hypoxia adalah suatu kondisi dimana kadar oksigen dalam darah jauh lebih rendah dibanding apa yang dibaca pada alat kesehatan. Meski dalam saturasi dinyatakan kadar oksigen normal, namun pada kenyataannya kadar oksigen yang terjadi sangatlah rendah. Dr Alfian Nur Rosyif dalam fk.unair.ac.id menyatakan, bahwa pasien Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia bisa beraktivitas normal tanpa menyadari bahwa kadar oksigen dalam darah telah menurun drastis.
Baca Juga: Apakah Vaksin Sinopharm Aman bagi Ibu Menyusui atau Hamil? WHO Menjelaskan Begini Kadar oksigen yang terus berkurang tanpa disadari akan menyebabkan terjadinya inflamasi di sekitar paru-paru. Hal inilah yang menyebabkan para penderitanya bisa mengalami kematian tanpa disadari akibat rasa sesak yang tidak muncul meski saturasi oksigen menurun, sehingga rata-rata pasien merasa keadaannya baik-baik saja. Yang berbahaya jika sang penderita tidak menyadari bahwa dirinya merupakan pasien Happy Hypoxia karena termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka yang tidak menyadari sejak awal akan lebih berisiko mengalami kematian akibat penanganan yang terlambat. Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri? Ketahui Kapan Isolasi Mandiri Bisa Berakhir Bagaimana gejala yang muncul? Dr. Sumardi dalam ugm.ac.id menegaskan, bahwa baik pasien OTG maupun pasien isolasi mandiri di rumah jika tiba-tiba merasakan lemas tanpa melakukan aktivitas berat seperti mengangkat beban, berolahraga, dll, maka perlu berhati-hati. Jika diperlukan, segera lapor ke klinik atau puskesmas terdekat dan pantau terus kondisi tubuh. Pemantauan kadar oksigen dalam darah akan dilihat melalui alat bernama pulse oximeter.