KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donald Trump, memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024. Kemenangan Trump dipastikan setelah ia berhasil meraih lebih dari batas minimal electoral vote di AS, yakni 270 suara. Namun, di tengah euforia kemenangan tersebut, terdapat fakta unik terkait pelaksanaan pemungutan suara di Paman Sam tersebut.
Baca Juga: Donald Trump Manfaatkan Celah Hukum untuk Memilih Meski Berstatus Terpidana Mengapa Pemilu AS Selalu Diadakan pada Hari Selasa? Mengutip
unilad.com, pemilihan presiden AS secara tradisional selalu diadakan pada hari Selasa setelah Senin pertama di bulan November. Tanggal ini dipilih pada tahun 1845 agar seluruh negara bagian memiliki hari pemilihan yang sama. Pada saat itu, sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, dan November dianggap waktu yang tepat karena musim panen telah usai. Selasa dipilih untuk memberikan waktu bagi warga yang harus melakukan perjalanan jauh setelah hari Minggu yang merupakan hari ibadah.
Baca Juga: Sosok-Sosok yang Berpotensi Masuk Kabinet Donald Trump, Elon Musk Salah Satunya Negara Bagian Kunci dalam Pemilihan Presiden 2024
Negara bagian ayunan (swing states) menjadi medan pertempuran penting antara Trump dan Harris, mengingat hasil dukungan yang nyaris seimbang di masing-masing wilayah ini.
1. Arizona
Arizona adalah salah satu negara bagian yang sering berpindah tangan antara partai Republik dan Demokrat. Pada pemilu 2020, Joe Biden menang tipis di sini. Survei terbaru menunjukkan persaingan ketat, dengan Trump memperoleh 50 persen dan Harris 48 persen dari 900 pemilih yang disurvei.
2. Georgia
Trump memenangkan Georgia pada tahun 2016, tetapi Biden berhasil membalik keadaan pada tahun 2020 dengan selisih suara kurang dari 12.000. Kini, survei terbaru menunjukkan Trump unggul tipis dengan 50 persen dukungan dibandingkan Harris yang memperoleh 49 persen dari 800 pemilih yang disurvei.
3. Michigan
Michigan menjadi saksi perubahan besar dalam preferensi politik, dengan Trump meraih kemenangan pada 2016 setelah tiga dekade dominasi Demokrat, tetapi Biden merebutnya kembali pada 2020. Survei terkini menunjukkan dukungan sebesar 50 persen untuk Harris dan 48 persen untuk Trump dari 790 pemilih.
Baca Juga: Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS, Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat 4. Nevada
Nevada telah menjadi negara bagian biru selama empat pemilihan terakhir, tetapi kali ini ada kemungkinan besar negara bagian ini bisa beralih ke partai Republik. Survei terbaru menunjukkan hasil yang benar-benar imbang, dengan Trump dan Harris sama-sama mendapat dukungan 48 persen dari 790 pemilih.
5. North Carolina
Negara bagian yang biasanya berpihak pada Republik ini masih dalam pemulihan dari dampak Badai Helene. Survei menunjukkan Trump unggul tipis dengan 49 persen dukungan dibandingkan Harris dengan 48 persen dari 860 pemilih.
6. Pennsylvania
Setelah Trump meraih kemenangan pada 2016, Biden mengambil alih negara bagian ini pada 2020. Survei terbaru menunjukkan Trump unggul tipis dengan 49 persen sementara Harris memperoleh 48 persen dari 1.000 pemilih yang disurvei.
Baca Juga: Ramalan Moo Deng Si Kuda Nil Viral Asal Thailand Soal Kemenangan Trump Jadi Kenyataan 7. Wisconsin
Wisconsin adalah negara bagian Demokrat klasik yang berpindah tangan ke Trump pada 2016, tetapi kembali ke Demokrat pada 2020. Survei terbaru menunjukkan hasil imbang dengan masing-masing kandidat memperoleh 48 persen dari 800 pemilih.
Masa Depan di Tengah Ketidakpastian Politik
Pemilihan kali ini tidak hanya menentukan pemimpin negara, tetapi juga arah kebijakan dalam beberapa tahun mendatang. Pandangan politik yang kontras antara Trump dan Harris membuat pemilihan ini sangat krusial. Sementara seluruh Amerika menunggu hasil resmi, persaingan ketat di negara bagian ayunan menjadi pusat perhatian dan penentu utama kemenangan pemilihan presiden 2024.
Editor: Handoyo .