NEW YORK. Untuk pertama kali dalam enam hari, mayoritas bursa emerging market mengalami penurunan. Melorotnya bursa di negara berkembang ini terjadi setelah Moody's Investor Service bilang, outlook kredit untuk industri perbankan China kemungkinan akan mengalami penurunan. Asal tahu saja, data Moody's menunjukkan, pinjaman perbankan China ke pemerintah lokal mencapai 3,5 triliun yuan atau US$ 541 miliar, melebihi estimasi. Selain itu, faktor lainnya adalah tingkat pemesanan pabrik di AS tidak mengalami kenaikan sebesar yang diprediksi analis. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, tingkat pemesanan di pabrik AS mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding prediksi ekonom.Pada pukul 17.00 waktu New York, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% menjadi 1.166,2. Sementara itu, indeks Bovespa Brazil turun 1,3%, indeks ISE National 100 Turki turun 0,5%, dan indeks Shanghai Composite naik 0,1%. "China masih menjadi fokus utama investor karena memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan global. Selain itu, adanya perlambatan pertumbuhan di China akan berdampak pada ekspektasi pertumbuhan, tidak hanya di China saja, melainkan juga secara global," papar Tim Schroeders, global equities Pengana Capital Ltd. Catatan saja, indeks MSCI Emerging Markets sudah mengalami kenaikan sebesar 1,3% tahun ini. Sebagai perbandingan, indeks MSCI World of Developed Country mengalami lonjakan sebesar 5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Faktor dari China dan AS bikin bursa emerging market melempem
NEW YORK. Untuk pertama kali dalam enam hari, mayoritas bursa emerging market mengalami penurunan. Melorotnya bursa di negara berkembang ini terjadi setelah Moody's Investor Service bilang, outlook kredit untuk industri perbankan China kemungkinan akan mengalami penurunan. Asal tahu saja, data Moody's menunjukkan, pinjaman perbankan China ke pemerintah lokal mencapai 3,5 triliun yuan atau US$ 541 miliar, melebihi estimasi. Selain itu, faktor lainnya adalah tingkat pemesanan pabrik di AS tidak mengalami kenaikan sebesar yang diprediksi analis. Berdasarkan data yang dirilis Departemen Perdagangan AS, tingkat pemesanan di pabrik AS mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding prediksi ekonom.Pada pukul 17.00 waktu New York, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% menjadi 1.166,2. Sementara itu, indeks Bovespa Brazil turun 1,3%, indeks ISE National 100 Turki turun 0,5%, dan indeks Shanghai Composite naik 0,1%. "China masih menjadi fokus utama investor karena memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan global. Selain itu, adanya perlambatan pertumbuhan di China akan berdampak pada ekspektasi pertumbuhan, tidak hanya di China saja, melainkan juga secara global," papar Tim Schroeders, global equities Pengana Capital Ltd. Catatan saja, indeks MSCI Emerging Markets sudah mengalami kenaikan sebesar 1,3% tahun ini. Sebagai perbandingan, indeks MSCI World of Developed Country mengalami lonjakan sebesar 5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News