Faktor eksternal bakal mempengaruhi harga SUN



JAKARTA. Analis menerawang, katalis dari luar negeri akan berpengaruh pada pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) di pasar sekunder.

Pada Rabu (6/1), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,1% dibandingkan hari sebelumnya ke level 104,48.

Analis Fixed Income MNC Securitites I Made Adi Saputra menduga, faktor eksternal akan memengaruhi pergerakan harga SUN di pasar sekunder pada perdagangan Kamis (7/1).


Di antaranya, koreksi pasar saham global akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta turunnya harga komoditas minyak yang berimbas pada pasar keuangan regional.

“Selain itu, nilai tukar rupiah yang kembali mengalami pelemahan akan membuka peluang terjadinya koreksi harga SUN,” tukasnya.

Di pasar spot pada Rabu (6/1), nilai tukar rupiah terseret 0,37% ketimbang hari sebelumnya menjadi Rp 13.943 per dollar AS.

Namun, Made berpendapat, gejolak yang terjadi di pasar saham akan mendorong investor untuk memarkirkan dana pada instrumen yang lebih aman alias safe haven asset, tercermin pada kenaikan harga Surat Utang Amerika (US Treasury).

“Kenaikan harga tersebut mendorong imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin mengalami penurunan sebesar 6 bps menjadi 2,19% dari 2,25% pada penutupan di hari Selasa,” terangnya.

Harga Surat Utang Jerman dan komoditas emas pada perdagangan kemarin juga terangkat seiring kenaikan permintaan aset yang lebih aman.

Sehingga, situasi tersebut diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi pasar surat utang domestik dan menahan koreksi yang dipicu oleh faktor pelemahan mata uang rupiah.

Secara teknikal, Made menyebutkan harga SUN berada pada area konsolidasi sehingga ia memproyeksikan harga SUN masih akan bergerak dalam rentang terbatas. Dari sisi imbal hasil, Made menilai SUN tenor pendek masih menawarkan yield menarik dengan risiko lebih minim ketimbang SUN tenor panjang.

“Selisih imbal hasil SUN tenor panjang tidak begitu besar ketimbang SUN tenor pendek. Padahal risikonya lebih tinggi,” jelasnya.

Oleh karena itu, Made menyarankan investor untuk mengalihkan asetnya dari SUN tenor panjang ke SUN tenor pendek, semisal seri FR0069, FR0031, FR0063, dan ORI012.

“Adapun bagi investor yang ingin melakukan pembelian SUN bertenor panjang kami menyarankan seri FR0058, FR0065 dan FR0068 apabila seri-seri tersebut kembali mengalami penurunan alias buy on weakness,” pungkasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie