KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Faktor eksternal berpotensi menekan pergerakan rupiah di pekan depan. Surplus neraca dagang hanya memberi penguatan tipis pada rupiah di akhir pekan lalu. Analis memproyeksikan rupiah berpeluang masih melemah di pekan depan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca dagang Indonesia periode Februari 2019 surplus US$ 330 juta. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/3) rupiah menguat 0,13% ke Rp 14.260 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,39% ke 14.310 per dollar AS. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan faktor eksternal masih lebih kuat menekan rupiah ketimbang data neraca dagang domestik yang positif. Dari Inggris, persoalan Brexit belum usai dan berdampak pada perekonomian Eropa dan Inggris yang tak jelas arah perkembangannya. Padahal, pergerakan nilai tukar euro berbanding lurus dengan rupiah.
Faktor eksternal berpotensi menekan pergerakan rupiah di pekan depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Faktor eksternal berpotensi menekan pergerakan rupiah di pekan depan. Surplus neraca dagang hanya memberi penguatan tipis pada rupiah di akhir pekan lalu. Analis memproyeksikan rupiah berpeluang masih melemah di pekan depan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca dagang Indonesia periode Februari 2019 surplus US$ 330 juta. Mengutip Bloomberg, Jumat (15/3) rupiah menguat 0,13% ke Rp 14.260 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,39% ke 14.310 per dollar AS. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan faktor eksternal masih lebih kuat menekan rupiah ketimbang data neraca dagang domestik yang positif. Dari Inggris, persoalan Brexit belum usai dan berdampak pada perekonomian Eropa dan Inggris yang tak jelas arah perkembangannya. Padahal, pergerakan nilai tukar euro berbanding lurus dengan rupiah.