KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,24% ke level Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (30/1). Pelemahan rupiah diproyeksi berlanjut seiring rilisnya sejumlah data ekonomi di AS. Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan rupiah akibat The Fed yang menjaga level suku bunganya. Bank Sentral AS itu beralasan ada risiko inflasi yang masih akan tinggi seiring dengan pasar tenaga kerja yang masih cukup kuat di AS. Lalu ada wait and see jelang penerapan tarif Trump untuk Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025. "Kemudian antisipasi data GDP AS, weekly initial jobless claim, pending home sales, dan PCE Price," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).
Faktor Eksternal Mendominasi, Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah pada Jumat (31/1)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,24% ke level Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (30/1). Pelemahan rupiah diproyeksi berlanjut seiring rilisnya sejumlah data ekonomi di AS. Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan rupiah akibat The Fed yang menjaga level suku bunganya. Bank Sentral AS itu beralasan ada risiko inflasi yang masih akan tinggi seiring dengan pasar tenaga kerja yang masih cukup kuat di AS. Lalu ada wait and see jelang penerapan tarif Trump untuk Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025. "Kemudian antisipasi data GDP AS, weekly initial jobless claim, pending home sales, dan PCE Price," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).