Faktor-faktor yang bikin euro keok terhadap yen



JAKARTA. Pasca rilis pernyataan Bank of Japan (BOJ) yang dovish pada Jumat (19/6), nilai tukar yen melambung di hadapan mata uang dunia lainnya.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/6) posisi EUR/JPY ambruk 0,29% di level 139,28 dibanding hari sebelumnya.

Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda menuturkan bahwa saat ini kinerja perekonomian Jepang terus membaik seperti apa yang diharapkan. Kebijakan pelonggaran stimulus dan pembelian aset yang dilakukan memberikan efek positif. Diharapkan CPI Jepang akan terus meningkat hingga pada tahun 2016 mencapai level 2%.


Ini seiringan dengan pernyataan kebijakan moneter BOJ yang mencatatkan hasil positif. Yakni, BOJ akan tetap mempertahankan kebijakannya baik pelonggaran kualitatif dan kuantitatif yang sudah berjalan. Hal ini karena berkaca pada ekonomi Jepang yang terus membaik secara moderat.

Vidi Yuliansyah, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan bahwa keadaan memang tidak menguntungkan bagi pasangan EUR/JPY. Hal ini dikarenakan keadaan fundamental perekonomian kedua negara yang bertolak belakang.

“Yen melonjak akibat hasil positif BOJ sementara euro terus terseret masalah Yunani,” papar Vidi. Sebabnya, pertemuan menteri-menteri keuangan Eropa dan Yunani Kamis (18/6) tidak berujung sepakat dan kembali ditunda hingga Senin (22/6).

Keadaan ini meningkatkan tekanan pada euro dan membuat pelaku pasar menjadi lebih cemas akan peluang keluarnya Yunani dari zona Eropa. Tentunya hingga Senin (22/6) pergerakan euro masih berbalut sentimen negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie