Faktor global menyetir rupiah



KONTAN.CO.ID - Pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang bernada dovish usai pertemuan bank sentral di Jackson Hole, membuat the greenback melemah hari ini. Imbasnya, mata uang Garuda bergerak menguat tipis, Senin (28/8).

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,03% ke level Rp 13.340 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan rupiah sebesar 0,07% ke level Rp 13.338 per dollar AS.

"Pelaku pasar berekspektasi adanya petunjuk yang akan disampaikan oleh Yellen, tapi ternyata kemarin tidak ada update terbaru terkait rencana kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter," ungkap Ekonom Bank Permata Josua Pardede.


Menurut Josua, hal tersebut menimbulkan kekecewaan pasar global yang mengakibatkan permintaan dollar AS menurun.

Selain itu, Josua bilang, faktor global lain yang menyetir penguatan rupiah adalah penguatan mata uang euro terhadap dollar. Euro unggul akibat Presiden ECB mengungkapkan akan mengurangi stimulus. "Euro yang menguat semakin mendorong pelemahan dollar AS, sehingga rupiah unggul tipis," paparnya.

Prediksi Josua, besok, rupiah masih akan berada di rentang Rp 13.300-13.375 per dollar AS. "Nanti malam sebenarnya ada data dari AS, tapi sepertinya kurang siginifikan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini