Faktor India & Jepang mendorong rebound harga emas



NEW YORK. Harga kontrak emas rebound rebound dari level terendah dalam enam pekan terakhir di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.35 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,1% menjadi US$ 1.726,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level US$ 1.714,40 per troy ounce, level terendah sejak 7 September lalu. Aksi beli emas oleh investor seiring prediksi bahwa permintaan fisik emas akan melonjak di India, negara konsumen emas terbesar dunia. Menurut Bachhraj Bamalwa, chairman All India Gems & Jewellery Trade Federation, tingkat impor India akan naik untuk pertama kali dalam enam kuartal. Penyebabnya adalah  penurunan harga emas domestik dan pembelian emas untuk investasi sebelum perayaan festival. Kenaikan harga emas juga naik setelah data menunjukkan tingkat ekspor Jepang mencatat penurunan terbesar sejak musibah gempa bumi hebat pada tahun lalu. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa pemerintah Jepang akan melakukan lebih banyak kebijakan stimulus. "Kenaikan permintaan fisik menyokong harga emas. Selain itu, ada tekanan bagi Bank of Japan untuk merilis kebijakan stimulus segar," jelas Phil Streible, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates. Sekadar tambahan informasi, harga emas sudah naik sebesar 11% pada kuartal tiga setelah bank sentral di AS, China, Jepang, dan Eropa mengambil langkah bersama untuk mendongkrak perekonomian mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie