JAKARTA. Tekanan besar melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini (11/6). Pada pukul 16.00 WIB, indeks menutup transaksi dengan penurunan 3,5% di posisi 4.609,95.Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Kurniawan Sudjatmiko berpendapat, indeks masih belum akan berbalik arah alias masih bertahan di zona merah dalam jangka pendek. Dia memperkirakan, kemungkinan IHSG berkubang di zona merah akan berlangsung hingga diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah yang rencananya akan berlangsung 17 Juni mendatang.Menurut Achmad, penurunan IHSG hari ini disumbang oleh maraknya aksi ambil untung atau profit taking investor asing. Selain itu, dari sisi global, terdapat data pertumbuhan manufaktur China yang berada di bawah ekspektasi."Faktor pendorong pelemahan IHSG cukup beragam, seperti kenaikan harga BBM yang pasti akan mengerek inflasi dari dalam negeri, dan juga dari luar. Tentu hal ini cukup mempengaruhi minat investor untuk menaruh uangnya di pasar saham," kata Achmad kepada KONTAN pada Selasa (11/6).Dia memperkirakan, IHSG dapat bangkit menjelang lebaran pada Agustus mendatang. Penjelasannya, Hari Raya Idul Fitri merupakan katalis peningkatan volume penjualan. Selain itu, katalis pembangkit indeks lainnya adalah laporan keuangan emiten kuartal II.Jika laporan keuangan yang dirilis perusahaan emiten bursa baik, maka IHSG dapat bangkit merambah zona hijau. Jika sebaliknya, maka kemungkinan pelemahan indeks di zona merah akan berkelanjutan. Itu sebabnya, Achmad menyarankan kepada investor untuk wait and see sebelum masuk ke pasar saham. "Investor harus mencermati pola-pola yang ada. Jika titik support sudah tertembus, maka investor dapat melakukan aksi beli," jelas Achmad.Senada, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, penurunan IHSG ini lantaran masih menunggu berita soal kenaikan BBM oleh pemerintah. Selain itu, faktor lainnya adalah banyak investor yang terkena margin call/force sell karena membeli saham dengan utang/margin.Menurut Kiswoyo, stabilnya IHSG bisa terjadi setelah pengumuman kenaikan BBM. Sebab, kenaikan BBM merupakan momen balik arah IHSG. Kiswoyo memprediksi, IHSG akan terus mengalami guncangan hingga isu kenaikan BBM jelas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Faktor ini yang menyebabkan IHSG sore terguncang
JAKARTA. Tekanan besar melanda Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini (11/6). Pada pukul 16.00 WIB, indeks menutup transaksi dengan penurunan 3,5% di posisi 4.609,95.Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Achmad Kurniawan Sudjatmiko berpendapat, indeks masih belum akan berbalik arah alias masih bertahan di zona merah dalam jangka pendek. Dia memperkirakan, kemungkinan IHSG berkubang di zona merah akan berlangsung hingga diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah yang rencananya akan berlangsung 17 Juni mendatang.Menurut Achmad, penurunan IHSG hari ini disumbang oleh maraknya aksi ambil untung atau profit taking investor asing. Selain itu, dari sisi global, terdapat data pertumbuhan manufaktur China yang berada di bawah ekspektasi."Faktor pendorong pelemahan IHSG cukup beragam, seperti kenaikan harga BBM yang pasti akan mengerek inflasi dari dalam negeri, dan juga dari luar. Tentu hal ini cukup mempengaruhi minat investor untuk menaruh uangnya di pasar saham," kata Achmad kepada KONTAN pada Selasa (11/6).Dia memperkirakan, IHSG dapat bangkit menjelang lebaran pada Agustus mendatang. Penjelasannya, Hari Raya Idul Fitri merupakan katalis peningkatan volume penjualan. Selain itu, katalis pembangkit indeks lainnya adalah laporan keuangan emiten kuartal II.Jika laporan keuangan yang dirilis perusahaan emiten bursa baik, maka IHSG dapat bangkit merambah zona hijau. Jika sebaliknya, maka kemungkinan pelemahan indeks di zona merah akan berkelanjutan. Itu sebabnya, Achmad menyarankan kepada investor untuk wait and see sebelum masuk ke pasar saham. "Investor harus mencermati pola-pola yang ada. Jika titik support sudah tertembus, maka investor dapat melakukan aksi beli," jelas Achmad.Senada, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, penurunan IHSG ini lantaran masih menunggu berita soal kenaikan BBM oleh pemerintah. Selain itu, faktor lainnya adalah banyak investor yang terkena margin call/force sell karena membeli saham dengan utang/margin.Menurut Kiswoyo, stabilnya IHSG bisa terjadi setelah pengumuman kenaikan BBM. Sebab, kenaikan BBM merupakan momen balik arah IHSG. Kiswoyo memprediksi, IHSG akan terus mengalami guncangan hingga isu kenaikan BBM jelas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News