JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas peringkat PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dari idBB+ menjadi idBB. Penurunan ini dipicu kekhawatiran Pefindo terhadap tekanan likuiditas yang dihadapi anak usaha Grup Bakrie di bidang properti dan infrastruktur tersebut.Analis Pefindo Vonny Widjaja menjelaskan, Bakrieland memiliki utang senilai US$ 68,5 juta kepada salah satu pemegang sahamnya, yakni Beleggingmaatschappic Broem BV yang akan jatuh tempo pada 7 Oktober 2012. Perseroan juga mempunyai obligasi I/2008 seri B senilai RP 280 miliar yang bakal jatuh tempo pada 11 Maret 2013."Sementara posisi kas Perusahaan hanya Rp 249,7 miliar per 30 Juni 2012," ungkap Vonny, Kamis (16/8).Saat ini, Bakrieland sedang memproses perpanjangan jatuh tempo utang ke Beleggingmaatschappij Broem. Sementara itu, proses re-profiling utang bank sindikasi senilai Rp 1,3 triliun yang dipimpin PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hingga sekarang belum dapat difinalisasi.Utang kepada Beleggingmatschappij dan pinjaman sindikasi tersebut digunakan untuk membiayai proyek jalan tol Kanci-Pejagan. Bakrieland berencana mendivestasi bisnis jalan tol, namun hingga saat ini hal tersebut belum terealisasi."Peringkat perusahaan akan diturunkan lebih lanjut bila tekanan likuiditas tidak dapat diselesaikan dalam waktu paling lambat tiga bulan," kata Vonny.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Faktor likuiditas, Pefindo turunkan peringkat ELTY
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas peringkat PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dari idBB+ menjadi idBB. Penurunan ini dipicu kekhawatiran Pefindo terhadap tekanan likuiditas yang dihadapi anak usaha Grup Bakrie di bidang properti dan infrastruktur tersebut.Analis Pefindo Vonny Widjaja menjelaskan, Bakrieland memiliki utang senilai US$ 68,5 juta kepada salah satu pemegang sahamnya, yakni Beleggingmaatschappic Broem BV yang akan jatuh tempo pada 7 Oktober 2012. Perseroan juga mempunyai obligasi I/2008 seri B senilai RP 280 miliar yang bakal jatuh tempo pada 11 Maret 2013."Sementara posisi kas Perusahaan hanya Rp 249,7 miliar per 30 Juni 2012," ungkap Vonny, Kamis (16/8).Saat ini, Bakrieland sedang memproses perpanjangan jatuh tempo utang ke Beleggingmaatschappij Broem. Sementara itu, proses re-profiling utang bank sindikasi senilai Rp 1,3 triliun yang dipimpin PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hingga sekarang belum dapat difinalisasi.Utang kepada Beleggingmatschappij dan pinjaman sindikasi tersebut digunakan untuk membiayai proyek jalan tol Kanci-Pejagan. Bakrieland berencana mendivestasi bisnis jalan tol, namun hingga saat ini hal tersebut belum terealisasi."Peringkat perusahaan akan diturunkan lebih lanjut bila tekanan likuiditas tidak dapat diselesaikan dalam waktu paling lambat tiga bulan," kata Vonny.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News