KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 diproyeksi melandai, bila dibandingkan dengan kuartal II-2023. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menghitung, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 mungkin di kisaran 5,01% yoy, atau lebih rendah dari 5,17% yoy pada kuartal II-2023. Meski menurun, Andry mengungkapkan, ini seiring dengan pola musiman, yaitu normalisasi setelah pertumbuhan tinggi pada kuartal II-2023.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 yang lebih rendah ini didorong oleh faktor musiman, yaitu normalisasi setelah pertumbuhan tinggi kuartal II-2023 yang terdapat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha," terang Andry kepada
Kontan.co.id, Jumat (3/11).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Mungkin Naik, Didorong Konsumsi Rumah Tangga Meski demikian, Andry meyakini pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2023 tetap kuat. Ini bisa dilihat dari beberapa indikator dini, seperti penjualan ritel Bank Indonesia (BI) yang tumbuh positif dan Mandiri Spending Index yang sebesar 164,8. Belanja pemerintah juga diperkirakan tumbuh pesat, sehingga memberi dampak langsung ke perekonomian. Belanja pemerintah terutama dialokasikan untuk belanja modal, terkait penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan ibu kota negara Nusantara (IKN). Kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) cukup solid, ditopang oleh investasi bangunan yang mendukung pengembangan infrastruktur makin masif.
Baca Juga: Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk Soal Kondisi Ekonomi Global Terkini Hanya saja, nilai net ekspor pada kuartal III-2023 berpotensi menurun seiring dengan perlambatan aktivitas perdagangan dunia, karena risiko perlambatan ekonomi global. Penurunan ekspor seiring dengan permintaan dari negara mitra dagang utama yang lebih lemah, seperti China. Meski demikian, impor diyakini akan lebih baik seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat. Dengan perkembangan tersebut, Andry memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2023 akan tumbuh di kisaran 5,04%
year on year. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli