Faktor permintaan dollar pengaruhi arah rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.510 di perdagangan Selasa (28/11). Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga ikut melemah 0,11% ke level Rp 13.527 per dollar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, meski melemah, pergerakan rupiah sebenarnya masih cukup stabil sepanjang pekan ini.

Menurut Lana, permintaan terhadap dollar AS di dalam negeri saat ini cukup tinggi sehingga mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar. Hal tersebut disebabkan banyak perusahaan level multinasional yang memerlukan dollar AS guna melunasi utang atau membayar dividen.


Di samping itu, pelemahan rupiah juga disebabkan minimnya data ekonomi dalam negeri belakangan ini. “Sampai akhir bulan, sentimen dalam negeri cenderung minim,” ujar Lana.

Lana memperkirakan, faktor permintaan mata uang dollar AS masih akan berpengaruh terhadap pergerakan rupiah dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, pasar juga perlu mencermati dua pidato testimoni dari pejabat Federal Reserve, Jerome Powell, malam nanti dan Janet Yellen pada Rabu (29/11) besok. "Keduanya berpotensi memberikan pernyataan yang bersifat menguntungkan buat dollar AS," katanya.

Sementara itu, agenda OPEC yang juga berlangsung esok dinilai Lana tidak akan berpengaruh besar terhadap arah mata uang rupiah. Menurutnya, saat ini belum ada kejelasan apakah produsen utama minyak seperti Rusia dan Arab Saudi akan mengurangi produksinya atau tidak. "Kalaupun berpengaruh, efeknya hanya berlangsung satu atau dua hari ke depan," sambung Lana.

Lana pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.500—Rp 13.530 per dollar AS pada perdagangan besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati