JAKARTA. Indonesia tengah menanti hasil pemeringkatan oleh Standard and Poor's (S&P) ke level layak investasi atau investment grade. Bermodalkan rating tersebut, Indonesia yakin arus dana asing bisa makin deras dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. S&P memang telah menaikkan outlook utang Indonesia menjadi positif dari stabil. Tapi, rating-nya masih tertahan di BB+, satu tingkat di bawah BBB- yang masuk kategori investment grade. Peningkatan rasio kredit bermasalah di Indonesia menjadi alasan S&P tak mengerek rating RI sejak ditunggu pertengahan tahun lalu. Hanya saja, Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, faktor politik memegang peranan penting terhadap pemeringkatan tersebut. Bahkan, faktor politik bisa dinilai memberatkan Indonesia untuk mendapatkan kenaikan peringkat utang.
Faktor politik ikut tentukan rating S&P
JAKARTA. Indonesia tengah menanti hasil pemeringkatan oleh Standard and Poor's (S&P) ke level layak investasi atau investment grade. Bermodalkan rating tersebut, Indonesia yakin arus dana asing bisa makin deras dan merangsang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. S&P memang telah menaikkan outlook utang Indonesia menjadi positif dari stabil. Tapi, rating-nya masih tertahan di BB+, satu tingkat di bawah BBB- yang masuk kategori investment grade. Peningkatan rasio kredit bermasalah di Indonesia menjadi alasan S&P tak mengerek rating RI sejak ditunggu pertengahan tahun lalu. Hanya saja, Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, faktor politik memegang peranan penting terhadap pemeringkatan tersebut. Bahkan, faktor politik bisa dinilai memberatkan Indonesia untuk mendapatkan kenaikan peringkat utang.