Faktor teknis dan lingkungan mampu dongkrak produksi batubara kuartal I-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal I-2018, rata-rata perusahaan batubara optimistis produksi batubaranya meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan produksi batubara biasanya meningkat karena didukung oleh pengaruh teknis, ekonomi dan daya dukung lingkungan.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (PTBA) Suherman mengatakan, sesuai dengan target tahun ini, produksi batubara PTBA pada kuartal I 2018 meningkat 17% dari periode yang sama pada tahun lalu hanya 4,9 juta ton.

“Pada kuartal I 2018 ini naik dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 5,3 juta ton. Karena ini sudah kita rencanakan untuk tahun 2018 naik 17%,” terang Suherman kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).


Asal tahu saja, emiten pelat merah ini membidik target produksi tahun ini mencapai 25,54 juta ton, meningkat 17% dibanding target tahun 2017 yang hanya 21,92 juta ton.

Kenaikan target produksi itu, sejalan dengan penjualan batubara yang dibidik sebanyak 25,88 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 53% atau 13,74 juta ton dialokasikan untuk pasar domestik, dan sisanya 12,15 juta ton bagi pasar ekspor.

“Peningkatan target itu ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium to high calorie ke pasar premium seiring dengan membaiknya harga batubara dan kenaikan pemintaan batubara," ungkap Suherman.

Sementara untuk PT Adaro Energi Tbk belum bisa membicarakan mengenai produksi pada kuartal I 2018 ini. Tapi asal tahu saja, pada kuartal I 2017 Adaro mampu memproduksi 11,86 juta ton. Target produksi batubara pada tahun 2018 ini mencapai 52 juta ton-54 juta ton.

Head of Corporate Communication Adaro, Febriati Nadira mengatakan laporan produksi pada kuartal I-2018 masih disusun. Yang jelas, naik atau turunnya produksi batubara, kata Nadira, dipengaruhi oleh faktor teknis, ekonomi dan daya dukung lingkungan.

“Kalau secara teknis seperti parameter tambangnya, alat produksinya, orangnya cukup produksi bisa naik. Namun, jika keekonomian dan daya dukung lingkungannya tidak memnuhi ya tidak bisa dipaksakan (naik),” tandas Febrianti kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).

Begitu juga dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, Head of Investor Relation Toba Bara, Iwan Sanyoto mengatakan untuk produksi batubara Toba Bara belum bisa dipaparkan sebelum keluaranya laporan keuangan. “Untuk naik atau turunnya produksi batubara kurang lebih sama dengan emiten (batubara) lainnya,” tandasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/4).

Asal tahu saja, pada tahun 2018 ini, Toba Bara menargetkan produksi batubara masih dilevel yang sama pada tahun 2017 yaitu 5 juta ton-6 juta ton batubara.

Selain itu, Toba Bara juga terus mencari kesempatan untuk mengakuisisi tambang baru sebagai strategi meningkatkan cadangan, disamping terus melakukan eksplorasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi