Faktor Venezuela mendongkrak harga minyak



SINGAPURA. Harga minyak dunia ditransaksikan positif di pasar Asia pagi ini (19/9). Mengutip data CNBC, pada pukul 10.11 waktu Singapura, harga kontrak minyak Brent diperdagangkan di posisi US$ 46,39 per barel. Posisi ini naik 62 sen atau 1,4% dari posisi terakhir.

Sementara, harga kontrak minyak West Texas Intermediare naik 63 sen atau 1,5% menjadi US$ 43,66 per barel.

Kenaikan harga minyak terjadi setelah Venezuela mengatakan bahwa negara-negara OPEC dan non-OPEC sudah sangat hampir mencapai kata sepakat mengenai stabilisasi produksi minyak.


Sebab, terjadinya bentrokan di Libya meningkatkan kecemasan bahwa upaya untuk memulai kembali ekspor minyak dapat terganggu.

Hal itu diungkapkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Minggu (18/9) kemarin. Dia mengatakan, kesepakatan antara negara-negara OPEC dan non OPEC dapat diumumkan pada bulan ini.

"Kami sudah menggelar pertemuan bilateral dengan Rouhani. Kami hampir mencapai kata sepakat antara negara-negara OPEC dengan non-OPEC," kata Maduro.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammaed Barkindo mengatakan, anggota OPEC akan menggelar rapat luar biasa untuk mendiskusikan harga minyak. Agenda ini akan diwujudkan jika mereka mencapai konsensus pada pertemuan informal di Algeria pada bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie