KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru. Emiten yang bergerak dalam manufaktur produk kain nonwoven, PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk resmi mencatatkan perdana saham, Kamis (8/7). Saat listing perdana di bursa, emiten denga kode saham
FLMC itu tercatat stagnan pada level Rp 200 pada pukul 09.00. Namun, harga saham Falmaco kemudian naik 10% ke level Rp 220. Menilik RTI, saham FLMC bergerak di level Rp 220 dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 111,7 ribu dengan nilai transaksi Rp 24,57 juta. Sampai pada penutupan perdagangan saham, Kamis (30/6) harga saham Falmaco betah bertengger di level Rp 220.
Asal tahu saja, Falmaco melepas sebanyak 156,25 juta saham atau sebesar 20% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Adapun harga penawaran saham sebesar Rp 200 per saham sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp 31,25 miliar.
Baca Juga: Bakal IPO Agustus, Bukalapak Mengincar Perolehan Dana Hingga US$ 1 Miliar Dalam hajatannya tersebut, PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Wanteg Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksan Emisi Efek FLMC. Pada masa penawaran IPO FLMC ini telah terjadi oversubscribed sebanyak 1,14x dari total saham IPO FLMC atau oversubscribed sebanyak 15,13x dari porsi pooling. Presiden Direktur Falmaco Daniel Muljadi Hanafi mengatakan, langkah perusahaan untuk melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari langkah perseroan untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahaan serta membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan di pasar modal. Kata Daniel, dari dana yang terkumpul penggunaan dana IPO sekitar 41,43% akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yaitu penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Kemudian, sekitar 39,74% akan digunakanan sebagian keperluan modal kerja dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan perlengkapan keperluan lainnya dan sisanya akan digunakan untuk pembayaran sebagaian hutang bank. "Kami melihat adanya peluang permintaan yang terus bertumbuh dari produk-produk kebersihan. Hal ini dipicu dengan berubahnya pola konsumsi masyarakat yang kini jauh lebih peduli terhadap kebersihan karena adanya pandemic COVID-19. Peningkatan konsumsi dari produk-produk kebersihan yang signifikan menjadi peluang bagi Perseroan untuk terus bertumbuh," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/7).
Sebagai informasi, Falmaco memiliki kegiatan usaha utama di bidang produksi tisu basah, kain nonwoven, dan produk kesehatan lainnya. Dengan menggunakan teknologi waterjet, perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas medical grade dan chemical free, sehingga dapat digunakan pada produk medical disposable dan personal hygiene. Produk-produk dari medical disposable antara lain baju alat pelindung diri (APD), baju operasi, kain bedah, kasa steril, dan masker medis. Sedangkan produk-produk personal hygiene antara lain baby wipes, daily wipes, dan antiseptik. FLMC merupakan pemasok tunggal produk tisu basah untuk PT Indomarco Prismatama, dengan merek dagang Indomaret untuk lebih dari 17.000 outlet Indomaret yang tersebar di Indonesia. Lalu, Falmaco juga memasok produk personal hygiene untuk bayi secara private label ke PT Multitrend Indo (Kanmo Group) dengan merek MoMaMi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat