Fans protes harga jersey timnas Inggris kemahalan



LONDON. Aji mumpung, para produsen perlengkapan olahraga memanfaatkan ajang Piala Dunia 2014 untuk mengerek harga jual produk mereka. Salah satunya Nike, yang mematok harga jersey tim nasional Inggris cukup mahal, yakni £ 90 per potong atau US$ 150 per potong.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan harga tinggi dipatok untuk jersey edisi terbatas. Jersey itu merupakan salinan persis yang dikenakan para pemain timnas Inggris di Piala Dunia 2014, termasuk dari sisi materi bahan jersey.

Suratkabar Inggris mengkritik kebijakan Nike yang menaikkan harga jual produk. Produsen lain, yakni Adidas dan Puma juga setali tiga uang. Mereka mematok harga jersey tak jauh berbeda dengan Nike.


Para penggemar sepakbola di London menyatakan mereka tidak akan membeli jersey timnas Inggris dengan harga yang tinggi. "Harga ideal berkisar £ 30 hingga £ 40. Kisaran harga ini baru bisa diterima," ungkap Greg Brown. Untuk menghemat uang, dia mengaku akan membeli jersey Inggris di akhir ajang Piala Dunia dengan separuh harga dari harga penawaran saat ini.

Merchandise timnas Inggris biasanya laris terjual dalam perhelatan sepakbola seperti Piala Dunia. Maklumlah, timnas Inggris memiliki pendukung fanatik dan bangga mengenakan atribut timnas. Dus, sejumlah pihak khawatir bahwa kenaikan harga jual jersey mengindikasikan kesetiaan para pendukung tengah dieksploitasi.

Otoritas sepakbola Inggris (FA) memastikan kesepakatan dengan Nike turut membantu mendanai kompetisi sepakbola di Inggris hingga semua tingkatan. "FA adalah organisasi nirlaba yang menempatkan kembali £ 100 juta ke kompetisi sepakbola di Inggris setiap tahun. Ini berkat kemitraan seperti dengan Nike sehingga kita mampu mempertahankan tingkat investasi di sepakbola," ujar FA, dalam pernyataannya.

Adidas dan Nike bersaing ketat dalam industri perlengkapan sepakbola yang nilainya mencapai US$ 5 miliar per tahun. Puma membuntuti di posisi ketiga. Nike menyuplai jersey 10 dari 32 tim finalis Piala Dunia 2014, Adidas menyuplai sembilan tim dan Puma menyuplai delapan tim.

Editor: Sandy Baskoro