PARIS. Food and Agriculture Organization (FAO) United Nation mengatakan, tingkat produksi gandum global diprediksi tidak akan memenuhi tingkat permintaan yang ada. Data FAO dalam situs resminya mengatakan, tingkat produksi gandum akan naik 3,2% menjadi 673,6 juta metrik ton pada musim yang dimulai Juli. Padahal, tingkat permintaan gandum mencapai 677 juta ton. Hal tersebut akan memicu lonjakan harga pangan sehingga bergerak volatile hingga tahun depan. Pada Mei lalu, indeks harga pangan global kian mendekati level rekor tertinggi seiring dengan lonjakan harga daging dan susu. "Situasi lonjakan harga ini bukanlah sesuatu hal yang bisa dihilangkan dalam satu musim. Tingkat fundamental masih seperti yang seharusnya. Saat ini merupakan situasi yang sangat ketat bagi seluruh komoditas," jelas Abdolreza Abbassian, senior economist FAO yang berbasis di Roma. Catatan saja, Food Price Index atas 55 komoditas pangan turun 1% menjadi 232,4 poin dari 234,8 poin pada April. Febuari lalu, indeks pangan tersebut berada di rekor tertinggi di posisi 237,7.
FAO: Harga pangan dunia akan terus mendekati level rekor
PARIS. Food and Agriculture Organization (FAO) United Nation mengatakan, tingkat produksi gandum global diprediksi tidak akan memenuhi tingkat permintaan yang ada. Data FAO dalam situs resminya mengatakan, tingkat produksi gandum akan naik 3,2% menjadi 673,6 juta metrik ton pada musim yang dimulai Juli. Padahal, tingkat permintaan gandum mencapai 677 juta ton. Hal tersebut akan memicu lonjakan harga pangan sehingga bergerak volatile hingga tahun depan. Pada Mei lalu, indeks harga pangan global kian mendekati level rekor tertinggi seiring dengan lonjakan harga daging dan susu. "Situasi lonjakan harga ini bukanlah sesuatu hal yang bisa dihilangkan dalam satu musim. Tingkat fundamental masih seperti yang seharusnya. Saat ini merupakan situasi yang sangat ketat bagi seluruh komoditas," jelas Abdolreza Abbassian, senior economist FAO yang berbasis di Roma. Catatan saja, Food Price Index atas 55 komoditas pangan turun 1% menjadi 232,4 poin dari 234,8 poin pada April. Febuari lalu, indeks pangan tersebut berada di rekor tertinggi di posisi 237,7.