KONTAN.CO.ID - ROMA. Harga pangan dunia dilaporkan kembali meningkat pada bulan Maret 2021. Ini menandai kenaikan harga pangan selama 10 bulan berturut-turut. Badan pangan PBB juga mencatat ini sebagai kenaikan tertinggi sejak Juni 2014. Melalui indeks harga pangan bulanan yang dilaporkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), bulan Maret mencatat 118,5 poin, sedikit lebih rendah dari 116,1 poin di bulan Februari. FAO mengatakan bahwa panen biji-bijian di seluruh dunia tetap berada di jalur untuk mencapai rekor tahunan pada tahun 2020, menambahkan bahwa indikasi awal menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam produksi tahun ini.
Di antara jenis biji-bijian utama, harga ekspor gandum turun paling tajam, turun 2,4% pada bulan Maret. FAO melihat ini sebagai dorongan prospek produksi untuk panen tahun 2021. Dikutip dari Reuters, indeks harga minyak nabati FAO melonjak 8% dalam sebulan untuk mencapai level tertinggi sejak Juni 2011. Lonjakan ini didorong oleh harga minyak sawit, kedelai, dan minyak bunga matahari. Baca Juga: Program bantuan vaksin COVAX telah berhasil menjangkau lebih dari 100 negara Harga susu turut naik selama 10 bulan berturut-turut. FAO mengatakan salah satu pendorong di sektor ini adalah susu bubuk, yang didorong oleh lonjakan impor di Asia, terutama China, karena kekhawatiran tentang pasokan jangka pendek. Indeks daging naik 2,3%, tapi FAO menyebut indeks tersebut masih sedikit turun dalam skala tahun ke tahun. FAO mengatakan harga unggas dan daging babi meningkat, didukung oleh laju impor yang cepat oleh negara-negara Asia, terutama China.