JAKARTA. Pergerakan rupiah semakin tidak menentu dan menjauh dari kontrol Bank Indonesia (BI). Rupiah berada dalam tekanan. Pergerakan rupiah cenderung anomali, tidak peduli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi atau dollar Amerika Serikat (AS) melemah di pasar global. Menurut saya, salah satu penyebab rupiah melemah adalah neraca perdagangan Indonesia yang defisit. Ini membuat keseimbangan supply-demand dollar AS di dalam negeri terganggu. Selain itu, psikologis pasar di dalam negeri juga berpengaruh ke kurs rupiah. Banyak orang menyukai menyimpan uang dalam dollar AS ketimbang rupiah karena melihat rupiah semakin melemah. Akibatnya, banyak orang enggan melepas dollar AS dan malah menabung dalam dollar AS dalam jumlah besar.
Farial Anwar: Defisit menggerus rupiah
JAKARTA. Pergerakan rupiah semakin tidak menentu dan menjauh dari kontrol Bank Indonesia (BI). Rupiah berada dalam tekanan. Pergerakan rupiah cenderung anomali, tidak peduli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi atau dollar Amerika Serikat (AS) melemah di pasar global. Menurut saya, salah satu penyebab rupiah melemah adalah neraca perdagangan Indonesia yang defisit. Ini membuat keseimbangan supply-demand dollar AS di dalam negeri terganggu. Selain itu, psikologis pasar di dalam negeri juga berpengaruh ke kurs rupiah. Banyak orang menyukai menyimpan uang dalam dollar AS ketimbang rupiah karena melihat rupiah semakin melemah. Akibatnya, banyak orang enggan melepas dollar AS dan malah menabung dalam dollar AS dalam jumlah besar.