Farmasi lokal kuasai pasar domestik



JAKARTA. Industri farmasi nasional menunjukkan kinerja ampuh di paruh pertama tahun ini. Gabungan Penguasaha Farmasi (GP Farmasi) memproyeksikan penjualan produk farmasi dari produsen lokal di semester satu ini tumbuh 20% dari periode yang sama tahun lalu.

Dorodjatun Sanusi, Direktur Eksekutif GP Farmasi mengungkapkan produsen farmasi lokal masih mendominasi pasar obat-obatan di dalam negeri. "Penjualan domestik masih didominasi produk produsen nasional," kata Dorojatun.

Di semester pertama tahun lalu, omzet produsen farmasi lokal diproyeksi sebesar Rp 23 triliun. Diprediksi pendapatan perusahaan farmasi lokal di semester pertama tahun ini sebesar Rp 27,5 triliun.


Daya beli masyarakat yang mulai meningkat serta peningkatan harga obat generik menjadi faktor penyebab terdongkraknya omzet produsen farmasi lokal.

PT Kalbe Farma Tbk mencatat kinerja biru di semester satu ini. Pendapatan Kalbe di periode tersebut naik 26,2% menjadi Rp 6,2 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4,9 triliun.

Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengungkapkan kinerja perusahaan yang tumbuh ini berkat peningkatan kinerja beberapa divisi Kalbe yang tumbuh antara 7,7% hingga lebih dari 54%. "Divisi distribusi dan logistik mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, 54,1% di semester pertama tahun ini," katanya.

Adapun divisi obat resep Kalbe mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,6 triliun di semester satu tahun ini atau tumbuh 15,2% dari periode yang sama tahun lalu.

Kalbe bakal terus mengembangkan divisi tersebut lewat pemasaran produk resep berlisensi baru, produk generik berlogo dan produk generik tanpa merek dagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon