JAKARTA. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan terdakwa Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, pakar ekonomi Faisal Basri mengatakan bahwa akibat Indonesia tidak menerapkan blanket guarantee (penjaminan penuh), banyak nasabah perbankan nasional yang memindahkan dananya ke Singapura pada tahun 2008. Menurutnya, tidak diterapkannya blanket guarantee menunjukkan Indonesia minim penerapan penanganan krisis sehingga banyak masyarakat memindahkan uang ke negara yang menerapkan blanket guarantee agar lebih aman. "Analis Singapura membeberkan bahwa tahun 2008 ada aliran modal begitu derasnya ke bank-bank yang ada di Singapura berasal dari Indonesia," ungkap Faisal, Senin, (26/5).
Faisal: Banyak nasabah alihkan dana ke Singapura
JAKARTA. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan terdakwa Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, pakar ekonomi Faisal Basri mengatakan bahwa akibat Indonesia tidak menerapkan blanket guarantee (penjaminan penuh), banyak nasabah perbankan nasional yang memindahkan dananya ke Singapura pada tahun 2008. Menurutnya, tidak diterapkannya blanket guarantee menunjukkan Indonesia minim penerapan penanganan krisis sehingga banyak masyarakat memindahkan uang ke negara yang menerapkan blanket guarantee agar lebih aman. "Analis Singapura membeberkan bahwa tahun 2008 ada aliran modal begitu derasnya ke bank-bank yang ada di Singapura berasal dari Indonesia," ungkap Faisal, Senin, (26/5).