Fasilitas GSP dari AS diperpanjang, begini efeknya ke Mark Dynamics (MARK)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia baru saja resmi menerima perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat (AS) . Keputusan ini diambil Pemerintah AS melalui United States Trade Representative (USTR) pada hari Sabtu (30/10).

Untuk diketahui, GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah Amerika Serikat kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Ridwan Goh menilai, diperpanjangnya fasilitas GSP untuk Indonesia tidak banyak berpengaruh terhadap Perseroan.


Baca Juga: Kinerja Mark Dynamics (MARK) Terdongkrak Kenaikan Permintaan Global Akibat Pandemi

Hal ini dikarenakan penjualan ekspor MARK yang merupakan produk cetakan sarung tangan lebih ditujukan kepada produsen sarung tangan yang  67% pangsa pasar secara global dipegang oleh Malaysia.

“Oleh karenanya, sebagian besar penjualan ekspor Perseroan adalah ke negara Malaysia, kemudian Thailand dan China yang merupakan produsen sarung tangan,” ujar Ridwan kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11) malam.

Sedangkan secara global, Amerika Serikat sendiri  merupakan tujuan ekspor dari produsen sarung tangan seperti Malaysia.

Ridwan melanjutkan, untuk peluang ekspor sendiri ke Amerika Serikat bisa dikatakan masih sangat kecil. Hal ini mengingat produsen sarung tangan di Negeri Paman Sam tersebut juga tidak begitu besar.

Mengutip laporan keuangan MARK, per kuartal ketiga 2020 emiten yang berbasis di Deli Serdang, Sumatra Utara ini membukukan penjualan bersih senilai Rp 344.47 miliar atau naik sebesar 29% jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2019 sebesar Rp 267,21 miliar.

Adapun sebanyak Rp 299,99 miliar atau 87,06% dari total penjualan merupakan  hasil penjualan ke pasar ekspor. Sementara sisanya yakni Rp 45,69 miliar merupakan penjualan di pasar domestik.

Baca Juga: Tumbuh double digit hingga September, Mark Dynamics (MARK) optimistis lampaui target

Dari sisi bottom line, MARK  mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 89,96 miliar pada kuartal III-2020 yang meningkat sebesar 37,37 % jika dibandingkan dengan kuartal III-2019 yang hanya Rp 65,50 miliar.

Pencapaian yang diraih oleh MARK merupakan buah manis emiten cetakan sarung tangan ini dalam menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

Hal ini terlihat dari keberhasilan MARK menjaga margin laba kotor di level 41,17 % dengan nilai sebesar Rp 142,63 miliar dan margin laba bersih di level 25,98 %.

“Pencapaian laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan sepanjang kuartal  ketiga 2020 di tengah pandemi Covid-19,” sebut Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto