JAKARTA. Proyek pembangunan fasilitas produksi gas Donggi akan menghasilkan LNG (Liquefied Natural Gas) sebesar 60 MMscfd melalui pemanfaatan teknologi pemurnian sulfur atau yang dikenal dengan BSRU (Biological Sulfur Recovery Unit). M. Ali Suharsono, Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) mengatakan, pembangunan fasilitas produksi gas Donggi memanfaaatkan sumber gas yang berasal dari delapan sumur gas di lapangan gas Donggi. “Dengan dibangunnya proyek pembangunan fasilitas produksi gas Donggi, membuktikan kapasitas Rekind dalam pembangunan proyek-proyek skala besar khususnya di bidang oil and gas,” kata Ali melalui siaran persnya. Di proyek milik PT Pertamina EP ini, lingkup kerja PT Rekayasa Industri (Rekind) meliputi Engineering, Procurement, Construction, dan Commisioning. Proyek yang berlokasi di Desa Donggi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah ini akan melakukan optimalisasi penggunaan sumber daya manusia dari Indonesia. Adapun proses engineering dan konstruksi diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 26 bulan.
Fasilitas produksi gas Donggi hasilkan 60 mmscfd
JAKARTA. Proyek pembangunan fasilitas produksi gas Donggi akan menghasilkan LNG (Liquefied Natural Gas) sebesar 60 MMscfd melalui pemanfaatan teknologi pemurnian sulfur atau yang dikenal dengan BSRU (Biological Sulfur Recovery Unit). M. Ali Suharsono, Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) mengatakan, pembangunan fasilitas produksi gas Donggi memanfaaatkan sumber gas yang berasal dari delapan sumur gas di lapangan gas Donggi. “Dengan dibangunnya proyek pembangunan fasilitas produksi gas Donggi, membuktikan kapasitas Rekind dalam pembangunan proyek-proyek skala besar khususnya di bidang oil and gas,” kata Ali melalui siaran persnya. Di proyek milik PT Pertamina EP ini, lingkup kerja PT Rekayasa Industri (Rekind) meliputi Engineering, Procurement, Construction, dan Commisioning. Proyek yang berlokasi di Desa Donggi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah ini akan melakukan optimalisasi penggunaan sumber daya manusia dari Indonesia. Adapun proses engineering dan konstruksi diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 26 bulan.