JAKARTA. Fatwa mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas oleh Majelis Ulama Indonesia kemungkinan besar akan diterbitkan akhir bulanini. "Pembahasannya sudah masuk tahap akhir, tidak lama lagi selesai. Kemungkinan bulan ini," kata Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Etty Retno Wulandari Jumat, (25/3).Menurut Etty, fatwa baru tersebut berpotensi meningkatkan jumlah investor di bursa efek, khususnya pada efek-efek bersifat syariah atau lebih dikenal dengan istilah Daftar Efek Syariah (DES). DES merupakan kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di pasar modal dan ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK."Kita ingin jumlah investor di efek syariah meningkat. Dengan diterbitkannya fatwa soal transaksi efek ini, kepercayaan investor bisa meningkatkan untuk bertransaksi di bursa ikut meningkat karena yakin kalau bertransaksi di bursa bukan judi," jelas Etty. Sayangnya, Etty tak punya angka berapa potensi peningkatan investor paska keluarnya fatwa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fatwa MUI soal mekanisme perdagangan efek bakal keluar akhir Maret
JAKARTA. Fatwa mekanisme perdagangan efek bersifat ekuitas oleh Majelis Ulama Indonesia kemungkinan besar akan diterbitkan akhir bulanini. "Pembahasannya sudah masuk tahap akhir, tidak lama lagi selesai. Kemungkinan bulan ini," kata Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Etty Retno Wulandari Jumat, (25/3).Menurut Etty, fatwa baru tersebut berpotensi meningkatkan jumlah investor di bursa efek, khususnya pada efek-efek bersifat syariah atau lebih dikenal dengan istilah Daftar Efek Syariah (DES). DES merupakan kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di pasar modal dan ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK."Kita ingin jumlah investor di efek syariah meningkat. Dengan diterbitkannya fatwa soal transaksi efek ini, kepercayaan investor bisa meningkatkan untuk bertransaksi di bursa ikut meningkat karena yakin kalau bertransaksi di bursa bukan judi," jelas Etty. Sayangnya, Etty tak punya angka berapa potensi peningkatan investor paska keluarnya fatwa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News