Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta telah terjadi beberapa tahun lalu. Tapi imbas letusan gunung itu masih dirasakan warga lereng Merapi yang mayoritas peternak sapi perah. Hingga saat ini, perekonomian warga masih belum membaik karena banyak yang kehilangan seluruh harta bendanya.Menyaksikan kondisi tersebut, Fauzan Rachmansyah, seorang juragan susu di Kaliurang, Yogyakarta, terdorong untuk membantu memperbaiki perekonomian peternak. Lelaki 27 tahun ini melakukan pembinaan dan pendampingan bagi para peternak untuk memproduksi susu secara baik dengan hasil maksimal.Maklumlah, pasca-erupsi Merapi, produksi susu di daerah itu menurun drastis. Jika sebelumnya rata-rata peternak bisa memproduksi 10 liter per hari, setelah erupsi hanya bisa menghasilkan 3 liter per hari. "Banyak sapi yang stres sehingga produksi turun," kata Fauzan.Bahkan, beberapa perusahaan susu menolak membeli susu yang dihasilkan peternak. Padahal, peternak harus membeli pakan bagi hewan ternaknya tersebut. Demi membantu ekonomi para peternak itu, Fauzan mendirikan Kalimilk, sebuah gerai penjualan susu di Yogyakarta pada akhir 2010 lalu. Kalimilk sendiri merupakan kependekan dari Kaliurang Milk. Melalui Kalimilk itu, ia tidak hanya melakukan pendampingan peternak, Tapi juga menampung produksi susu para peternak. "Jadi, Kalimilk bukan hanya fokus kepada peningkatan kualitas dan kapasitas peternak, tapi juga ikut membuka pasarnya," kata pria yang pernah menjadi peternak sapi perah ini.Ia membeli susu para peternak dengan harga 40%-50% lebih tinggi dari perusahaan susu lainnya. Bila perusahaan lain menghargai susu peternak di harga Rp 2.800-Rp 3.000 per liter, "Kami membelinya di harga Rp 4.000-Rp 4.500 per liter," kata Fauzan.Oleh Fauzan, susu kemudian diolah dan dipasarkan dalam ukuran gelas 350 mililiter (ml) dan 700 ml dengan harga Rp 6.000-Rp 20.000 per gelas, tergantung ukuran dan rasanya. "Keunggulan susu produksi kami memiliki 20 varian rasa," ucapnya.Kini, Fauzan telah memberdayakan 20 peternak di sekitar Merapi. Ia mengklaim, produksi susu peternak yang diberdayakannya itu kini sudah mencapai 25 liter per hari per sapi. Produksi sebanyak itu dihasilkan dari tiga kali pemerahan dalam sehari, dengan pemberian pakan ternak yang berbeda-beda.Untuk mencapai level produksi tersebut, ia membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk melakukan pendampingan. Kalimilk sendiri sudah mampu memproduksi 1.500 liter susu untuk dipasarkan di Yogyakarta. "Setidaknya kami bisa menjual 90% produksi susu itu dalam sehari," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fauzan juragan susu yang peduli peternak sapi pera
Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta telah terjadi beberapa tahun lalu. Tapi imbas letusan gunung itu masih dirasakan warga lereng Merapi yang mayoritas peternak sapi perah. Hingga saat ini, perekonomian warga masih belum membaik karena banyak yang kehilangan seluruh harta bendanya.Menyaksikan kondisi tersebut, Fauzan Rachmansyah, seorang juragan susu di Kaliurang, Yogyakarta, terdorong untuk membantu memperbaiki perekonomian peternak. Lelaki 27 tahun ini melakukan pembinaan dan pendampingan bagi para peternak untuk memproduksi susu secara baik dengan hasil maksimal.Maklumlah, pasca-erupsi Merapi, produksi susu di daerah itu menurun drastis. Jika sebelumnya rata-rata peternak bisa memproduksi 10 liter per hari, setelah erupsi hanya bisa menghasilkan 3 liter per hari. "Banyak sapi yang stres sehingga produksi turun," kata Fauzan.Bahkan, beberapa perusahaan susu menolak membeli susu yang dihasilkan peternak. Padahal, peternak harus membeli pakan bagi hewan ternaknya tersebut. Demi membantu ekonomi para peternak itu, Fauzan mendirikan Kalimilk, sebuah gerai penjualan susu di Yogyakarta pada akhir 2010 lalu. Kalimilk sendiri merupakan kependekan dari Kaliurang Milk. Melalui Kalimilk itu, ia tidak hanya melakukan pendampingan peternak, Tapi juga menampung produksi susu para peternak. "Jadi, Kalimilk bukan hanya fokus kepada peningkatan kualitas dan kapasitas peternak, tapi juga ikut membuka pasarnya," kata pria yang pernah menjadi peternak sapi perah ini.Ia membeli susu para peternak dengan harga 40%-50% lebih tinggi dari perusahaan susu lainnya. Bila perusahaan lain menghargai susu peternak di harga Rp 2.800-Rp 3.000 per liter, "Kami membelinya di harga Rp 4.000-Rp 4.500 per liter," kata Fauzan.Oleh Fauzan, susu kemudian diolah dan dipasarkan dalam ukuran gelas 350 mililiter (ml) dan 700 ml dengan harga Rp 6.000-Rp 20.000 per gelas, tergantung ukuran dan rasanya. "Keunggulan susu produksi kami memiliki 20 varian rasa," ucapnya.Kini, Fauzan telah memberdayakan 20 peternak di sekitar Merapi. Ia mengklaim, produksi susu peternak yang diberdayakannya itu kini sudah mencapai 25 liter per hari per sapi. Produksi sebanyak itu dihasilkan dari tiga kali pemerahan dalam sehari, dengan pemberian pakan ternak yang berbeda-beda.Untuk mencapai level produksi tersebut, ia membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk melakukan pendampingan. Kalimilk sendiri sudah mampu memproduksi 1.500 liter susu untuk dipasarkan di Yogyakarta. "Setidaknya kami bisa menjual 90% produksi susu itu dalam sehari," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News