FBI: Ada potensi aktor yang mungkin akan mengacaukan pemilihan negara bagian AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penduduk Amerika Serikat (AS) harus lebih teliti melihat hasil pemilihan negara bagian pada November mendatang. Pasalnya, seperti dikutip NBC News, Rabu (23/9), Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut akan ada aktor jahat yang mungkin mencoba mengacaukan penghitungan hasil suara.

FBI mengingatkan pengesahan hasil pemilu Amerika Serikat (AS) dapat memakan waktu berminggu-minggu. Ini membuat ada sejumlah aktor asing dan penjahat dunia maya yang bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mengubah hasil suara.

Satu skenario potensial yang diperingatkan oleh lembaga tersebut adalah peretas yang merusak laman resmi untuk menunjukkan hasil pemilu yang salah. Sekaligus menyebabkan kekacauan dan kebingungan tanpa memengaruhi sistem perhitungan suara.


Baca Juga: Kongres AS selidiki penggunaan dana bantuan Covid-19 untuk belanja militer

Para peretas itu, menurut analis, masih terkait dengan intelijen militer Rusia yang sebelumnya sudah melakukan operasi semacam itu di negara-negara Eropa Timur dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, selama pemilihan presiden Ukraina di tahun 2014 silam, peretas Rusia merusak situs resmi Pemerintah Ukraina untuk menampilkan hasil yang salah, yang menyebabkan ketidakpastian selama berhari-hari.

Peringat pemerintah itu tidak mengutip adanya aktor domestik sebagai tersangka disinformasi, meskipun ada bukti dari Badan Riset Internet Rusia yang sempat mengobarkan ketegangan politik AS menjelang pemilu 2016.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali membuat klaim palsu tentang pemungutan suara melalui surat, dan menunjukkan hal itu dilakukan melalui proses yang tidak valid. Terutama mengenai negara bagian dengan Gubernur dari Partai Demokrat, seperti Colorado dan Michigan.

Selanjutnya: Vladimir Putin: Rudal strategis AS paksa Rusia membuat senjata hipersonik

Editor: Khomarul Hidayat