FBI Gagalkan Rencana Serangan Teror pada Hari Pemilihan Umum AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FBI berhasil mencegah plot teror yang direncanakan oleh seorang imigran Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi. Menurut Departemen Kehakiman, Tawhedi, yang diduga terinspirasi oleh kelompok ISIS, berencana untuk melakukan serangan terhadap kerumunan besar pada hari pemilu, 5 November.

Tawhedi, yang berusia 27 tahun, ditangkap di Oklahoma City setelah pihak berwenang menemukan bahwa dia telah mengumpulkan senjata otomatis dan berusaha menjual aset keluarganya.

Laporan menunjukkan bahwa Tawhedi tiba di AS pada tahun 2021 dengan visa imigran khusus. Dia diduga mengakses propaganda ISIS, menyumbang ke sebuah badan amal yang menyalurkan dana kepada kelompok teroris, dan memeriksa kamera pengawas di Washington DC serta melihat siaran langsung dari Gedung Putih dan Monumen Washington.


Baca Juga: Keunggulan Kamala Harris atas Donald Trump Menyempit Menjadi 46% vs 43%

FBI juga menemukan bahwa Tawhedi telah mencari tempat-tempat dengan peraturan senjata yang lebih longgar dan telah merekam video pada 20 Juli yang menunjukkan dia membaca teks tentang pahala yang diterima seorang martir di akhirat.

Komunikasi antara Tawhedi dan seseorang yang ia percayai terlibat dalam ISIS juga ditemukan, yang mengarah pada keyakinan bahwa Tawhedi sedang direkrut, dilatih, dan diindoktrinasi oleh kelompok teroris tersebut.

Tawhedi didakwa dengan konspirasi dan percobaan untuk memberikan dukungan material kepada ISIS, yang dapat dihukum penjara hingga 20 tahun. Dia juga didakwa dengan menerima senjata api untuk digunakan dalam kejahatan terorisme, yang dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Merrick Garland, Jaksa Agung AS, menyatakan bahwa Departemen Kehakiman berhasil menggagalkan rencana Tawhedi untuk melakukan serangan kekerasan atas nama ISIS di tanah AS pada hari pemilu, dan berkomitmen untuk terus melawan ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS serta pendukungnya.

Editor: Handoyo .