FBI Selidiki Kasus Penembakan Pada Kampanye Trump Sebagai Upaya Pembunuhan



KONTAN.CO.ID - Pennsylvania. Aksi penembakan saat Donald Trump kampanye sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan.

Donald Trump ditembak di telinga saat kampanye pada hari Sabtu. Setelah mendapatkan perlawanan dari tim keamanan, penembah tersebut tewas, satu peserta rapat umum tewas dan dua penonton lainnya terluka, kata Secret Service dalam sebuah pernyataan.

Kini Insiden tersebut sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan.


Petugas penegak hukum mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah mengidentifikasi tersangka penembak tetapi belum siap untuk melakukannya secara terbuka. Mereka juga mengatakan bahwa mereka belum mengidentifikasi motifnya.

Baca Juga: Donald Trump Tertembak, Iklan Kampanye Politik Joe Biden Ditangguhkan

Trump, 78 tahun, baru saja memulai pidatonya ketika tembakan terdengar. Dia memegang telinga kanannya dengan tangan kanannya, lalu menurunkan tangannya untuk melihatnya sebelum berlutut di belakang podium sebelum agen Secret Service mengerumuni dan menutupinya.

Ia muncul sekitar semenit kemudian, topi merahnya yang bertuliskan "Make America Great Again" terlepas, dan terdengar berkata "tunggu, tunggu," sebelum melakukan tos, lalu para agen bergegas membawanya ke sebuah SUV hitam.

"Saya ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya," kata Trump kemudian di platform Truth Social miliknya setelah penembakan di Butler, Pennsylvania, sekitar 30 mil (50 km) di utara Pittsburgh. "Banyak pendarahan terjadi."

Penembakan itu terjadi kurang dari empat bulan sebelum pemilihan umum 5 November, ketika Trump menghadapi pertandingan ulang pemilihan umum dengan Presiden Demokrat Joe Biden.

Sebagian besar jajak pendapat termasuk yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan keduanya terlibat dalam persaingan ketat.

Tokoh terkemuka dari Partai Republik dan Demokrat dengan cepat mengutuk kekerasan itu.

Tim kampanye Trump mengatakan ia "berhasil."

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya."

Perwakilan AS dari Partai Republik Ronny Jackson dari Texas mengatakan kepada Fox News bahwa keponakannya telah terluka dalam rapat umum itu.

Penembakan itu langsung menimbulkan pertanyaan tentang kegagalan keamanan oleh Secret Service, yang memberikan perlindungan seumur hidup kepada mantan presiden termasuk Trump.

Itu adalah penembakan pertama terhadap presiden AS atau kandidat partai besar sejak percobaan pembunuhan Presiden Republik Ronald Reagan tahun 1981.

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan Trump telah meninggalkan daerah Butler di bawah perlindungan Secret Service AS dengan bantuan polisi negara bagian Pennsylvania.

Perwakilan AS dari Partai Republik Daniel Meuser mengatakan kepada CNN bahwa Trump sedang menuju Bedminster, New Jersey, tempat ia memiliki klub golf.

Baca Juga: Pemimpin Dunia Mengutuk Penembakan Donald Trump

Editor: Tri Sulistiowati