FBI: TikTok Menimbulkan Masalah Keamanan Nasional



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Biro Investigasi Federal (FBI) AS pada hari Selasa (15/11) memunculkan lagi kekhawatiran atas aktivitas berbahaya layanan digital China. Kali ini, aplikasi hiburan TikTok dianggap bisa menjadi masalah keamanan nasional.

Direktur FBI Chris Wray menjelaskan bahwa TikTok menjadi sarana bagi pemerintah China untuk memengaruhi pengguna atau mengontrol perangkat mereka.

"Risikonya termasuk kemungkinan bahwa pemerintah China dapat menggunakan TikTok untuk mengontrol pengumpulan data pada jutaan pengguna atau mengontrol algoritma rekomendasi, yang dapat digunakan untuk memengaruhi operasi," ungkap Wray di hadapan anggota parlemen AS.


Lebih lanjut, Reuters mengutip bahwa Wray juga menjelaskan kemampuan TikTok untuk mengontrol perangkat lunak pada jutaan perangkat. 

Pada akhirnya, layanan milik ByteDance itu dianggap memiliki kesempatan untuk secara teknis mengkompromikan perangkat tersebut.

Baca Juga: Saham Tesla Lesu, Kekayaan Elon Musk Turun ke Bawah US$ 200 Miliar

Saat ini operasi  TikTok di AS diawasi oleh Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS). Badan tersebut mulai mengelola TikTok sejak 2020 karena kekhawatiran bahwa data pengguna AS dapat diteruskan ke pemerintah China.

CFIUS dan TikTok telah melakukan pembicaraan selama berbulan-bulan dengan tujuan mencapai kesepakatan keamanan nasional untuk melindungi data lebih dari 100 juta pengguna TikTok.

Ketika ditanya tentang peran FBI dalam penyelidikan CFIUS, Wray mengatakan unit investasi asing badan tersebut merupakan bagian dari proses CFIUS.

"Perusahaan China pada dasarnya diharuskan melakukan apa pun yang diinginkan pemerintah China dalam hal berbagi informasi atau melayani sebagai alat pemerintah China," kata Wray.

Baca Juga: Donald Trump Mengumumkan Kesiapannya Bersaing di Pemilu Presiden AS 2024

Bulan September lalu, eksekutif TikTok Vanessa Pappas mengatakan kepada Kongres AS bahwa pihaknya telah membuat kemajuan menuju kesepakatan akhir dengan pemerintah AS untuk lebih melindungi data pengguna AS.

TikTok pun telah menyampaikan komitmennya untuk sepenuhnya menangani kepentingan keamanan nasional AS.

Kali ini, juru bicara TikTok mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan masukan dari Wray demi kelanjutan bisnisnya di AS. Mereka menegaskan segala aktivitasnya tidak mengancam keamanan nasional AS.

"Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik diskusi rahasia tersebut, kami yakin bahwa kami berada di jalur untuk sepenuhnya memenuhi semua kekhawatiran keamanan nasional AS yang menjadi perhatian," ungkapnya.

Baca Juga: Aplikasi Medsos Milik Donald Trump, Truth Social, Segera Hadir di Google Play Store

Masalah antara aplikasi China dengan AS mulai timbul di akhir masa jabatan Donald Trump. Pada tahun 2020, pemerintah Trump mendesak warga AS untuk tidak mengunduh WeChat dan TikTok.

Kebijakan Trump juga berusaha melarang segala transaksi dan melarang semua aplikasi China di untuk beredar di AS. Sayangnya rencana tersebut gagal karena kalah di pengadilan.

Tahun 2021, Presiden Joe Biden mencabut serangkaian perintah eksekutif Trump yang berupaya melarang pengunduhan baru aplikasi China.

Biden juga telah memerintahkan Departemen Perdagangan AS untuk melakukan peninjauan terhadap masalah keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi tersebut.