FBI Turun Tangan Selidiki Pembunuhan Capres Ekuador



KONTAN.CO.ID - QUITO. Agen Biro Investigasi Federal AS (FBI) telah melakukan pertemuan dengan polisi dan jaksa Ekuador pada hari Minggu (13/8) untuk ikut menyelidiki kasus pembunuhan calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio.

Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, mengatakan bahwa tim FBI telah bertemu dengan para pemimpin polisi dan akan bertemu dengan jaksa dari kantor jaksa agung yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan Villavicencio.

Mantan presiden Ekuador, Guillermo Lasso, pada hari Kamis pekan lalu juga meminta bantuan FBI dalam kasus tersebut.


Enam warga negara Kolombia telah didakwa atas pembunuhan tersebut dan tetap ditahan. Satu tersangka lainnya tewas setelah baku tembak tak lama setelah pembunuhan tersebut. Polisi menuduh para pelaku terikat dengan sebuah kelompok kriminal.

Baca Juga: Capres Ekuador, Fernando Villavicencio, Tewas Ditembak Saat Kampanye

Penembakan Fernando Villavicencio

Villavicencio merupakan mantan anggota parlemen dan jurnalis investigasi dengan rekam jejak mengungkap korupsi. Dirinya berulang kali mengatakan dia tidak takut dengan geng kriminal meski mendapat ancaman.

Villavicencio ditembak pada hari Rabu pekan lali. Dirinya beberapa kali saat dia masuk ke dalam mobil yang dikerumuni oleh sejumlah warga, termasuk pengawal pribadi yang disediakan pemerintah.

Insiden mematikan itu terjadi di kota Quito, saat Villavicencio sedang berkampanye.

Baca Juga: Presiden Brasil Meminta Bantuan Dunia untuk Menyelamatkan Hutan Amazon

Pasca kejadian, Pratai Construye mengumumkan mereka akan memilih Christian Zurita untuk menggantikan Villavicencio sebagai kandidat utama partai.

Zurita juga seorang jurnalis yang pernah bekerja sama dengan Villavicencio. Dirinya berjanji akan mengikuti semangat anti-korupsi yang dibawa Villavicencio.

"Kami akan mencoba meniru kemampuannya dan kami akan mencoba meniru namanya. Saya tidak akan bernegosiasi dengan mafia mana pun," kata Zurita pada konferensi pers sambil mengenakan rompi anti peluru pada hari Minggu.