FDA Peringatkan Walmart, Target, Kroger, dan Albertsons



KONTAN.CO.ID - ARKANSAS. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) mengirimkan surat peringatan kepada empat peritel besar, yakni Walmart, Target, Kroger, dan Albertsons. Keempatnya dinilai masih menjual susu formula bayi yang telah ditarik dari peredaran dan dikaitkan dengan wabah penyakit bakteri pada bayi.

Berdasarkan keterangan di situs resmi FDA, peritel-peritel tersebut tetap memajang produk ByHeart Whole Nutrition Infant Formula di rak toko meskipun telah menerima pemberitahuan penarikan produk sejak November 2025. Surat peringatan tersebut tertanggal 12 Desember 2025.

Dalam laporan Reuters (16/12), FDA menjelaskan, susu formula tersebut dikaitkan dengan kasus botulisme pada bayi, yakni penyakit yang terjadi ketika bayi menelan spora bakteri Clostridium botulinum. Spora ini dapat berkembang di sistem pencernaan bayi yang belum matang dan menghasilkan racun berbahaya. Gejalanya antara lain sembelit, kesulitan menyusu, hilangnya kontrol kepala, serta gangguan menelan. Dalam kondisi berat, penyakit ini dapat menyebabkan masalah pernapasan.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mencatat, hingga pekan lalu wabah tersebut telah menginfeksi 51 bayi di 19 negara bagian. Usia bayi yang terdampak berkisar antara dua minggu hingga hampir sembilan bulan.

Baca Juga: CEO Walmart Doug McMillon akan Pensiun, Ini Sosok Penggantinya

Produsen ByHeart sebelumnya menarik sejumlah batch produknya pada November 2025. Tiga hari berselang, perusahaan memperluas penarikan tersebut hingga mencakup seluruh produk susu formula bayi, baik dalam kemasan kaleng maupun kemasan sekali saji berbentuk stik.

FDA menemukan produk yang telah ditarik masih dijual di gerai Walmart yang tersebar di 21 negara bagian. Sementara itu, Target diketahui masih menjual produk serupa di toko-toko yang berada di 20 negara bagian. Bahkan, dalam surat terpisah, FDA menyebut otoritas di Arkansas menemukan Target sempat memberikan potongan harga sebesar US$ 2 untuk produk tersebut pada periode 16–22 November.

Menurut FDA, pihak toko memberikan berbagai alasan atas masih beredarnya produk tersebut, mulai dari kurangnya pemahaman terkait penarikan produk, kebingungan mengenai produk yang terdampak, hingga kegagalan menarik seluruh barang dari rak penjualan.

FDA memberikan tenggat waktu 15 hari kerja kepada para peritel untuk menjelaskan langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan guna mencegah kejadian serupa. Otoritas kesehatan itu juga memperingatkan, kegagalan menindaklanjuti peringatan tersebut dapat berujung pada langkah hukum, termasuk penyitaan produk.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup Melemah 3%, Dekati Level Terendah 5 Tahun

Selanjutnya: Warner Bros Dikabarkan Tolak Tawaran Akuisisi dari Paramount Senilai US$ 108,4 Miliar

Menarik Dibaca: Rekomendasi 5 Film Tentang Seni Musik hingga Lukis Untuk Para Seniman