JAKARTA. Pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) sampai dengan Februari 2015 tumbuh 8,67% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut dinilai masih relatif minim, dikarenakan industri perbankan syariah saat ini sangat berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. "Kondisi ini tak lepas dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) perbankan syariah yang masih tinggi," kata Rizqullah, pengamat perbankan syariah saat dihubungi KONTAN, Senin (27/4). Oleh sebab itu, Rizqullah memprediksi pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun ini tak akan beda jauh dengan tahun lalu. Sebab mayoritas perbankan syariah saat ini fokus melakukan konsolidasi dalam hal pembiayaan sehingga tak akan menggenjot pertumbuhan terlalu tinggi. "Prediksi saya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sampai akhir tahun ini berkisar 10% - 15% secara yoy," pungkas mantan Bendahara Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) tersebut. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2015, jumlah pembiayaan yang disalurkan BUS maupun UUS di akhir Februari 2015 mencapai Rp 197,54 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan hanya sebesar 8,67% dibanding akhir Februari 2014 yang mencapai Rp 181,77 triliun. Sayangnya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah yang lambat juga diikuti peningkatan NPF. Tingkat NPF BUS maupun UUS meningkat dari 3,53% di akhir Februari 2014 menjadi 5,10% di akhir Februari 2015.
Februari 2015, pembiayaan bank syariah naik 8,67%
JAKARTA. Pembiayaan Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) sampai dengan Februari 2015 tumbuh 8,67% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut dinilai masih relatif minim, dikarenakan industri perbankan syariah saat ini sangat berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. "Kondisi ini tak lepas dari tingkat rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) perbankan syariah yang masih tinggi," kata Rizqullah, pengamat perbankan syariah saat dihubungi KONTAN, Senin (27/4). Oleh sebab itu, Rizqullah memprediksi pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun ini tak akan beda jauh dengan tahun lalu. Sebab mayoritas perbankan syariah saat ini fokus melakukan konsolidasi dalam hal pembiayaan sehingga tak akan menggenjot pertumbuhan terlalu tinggi. "Prediksi saya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sampai akhir tahun ini berkisar 10% - 15% secara yoy," pungkas mantan Bendahara Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) tersebut. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2015, jumlah pembiayaan yang disalurkan BUS maupun UUS di akhir Februari 2015 mencapai Rp 197,54 triliun. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan hanya sebesar 8,67% dibanding akhir Februari 2014 yang mencapai Rp 181,77 triliun. Sayangnya, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah yang lambat juga diikuti peningkatan NPF. Tingkat NPF BUS maupun UUS meningkat dari 3,53% di akhir Februari 2014 menjadi 5,10% di akhir Februari 2015.