Februari, harga beras masih tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Februari, harga beras masih belum menunjukkan penurunan. Padahal, beberapa daerah sudah memasuki masa panen. Pada Senin (29/1), Menteri Pertanian Andi Amran Sualiman mengatakan, harga gabah di tingkat petani sudah turun sekitar Rp 800 per kilogram (kg).

Berdasarkan pantauan Kontan, di beberapa pasar di Jakarta, harga beras medium masih berkisar Rp 12.000 per kg, sedangkan harga beras premium sekitar Rp 14.000-Rp 16.000 per kg.

Menurut Buyung, salah satu pedagang beras di Pasar Bendungan Hilir, harga beras belum turun. "Masih sama seperti sebelumnya. Masih tinggi," kata Buyung, Minggu (4/1)


Meski begitu, Buyung mengatakan tidak kesulitan mendapatkan beras dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Hanya saja, dia bilang harga beras dari Cipinang sudah tinggi.

Nurwangsa, pedagang beras di Pasar Palmerah mengatakan, ia memilih memasok beras langsung dari daerah dibandingkan dari PIBC. "Harga beras dari daerah saja sudah tinggi, apalagi dari PIBC," katanya.

Lebih Nurwangsa, ia membeli beras dari Karawang, Indramayu, Cirebon, dan Solo.Menurutnya, saat ini terdapat panen di Demak. Namun, harganya masih terlalu tinggi dengan kadar air yang tinggi pula.

Harga beras yang tinggi ini juga dibenarkan oleh Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri. Menurutnya, harga beras saat ini masih relatif stabil tinggi. Dia bilang, meskipun ada penurunan harga, penurunannya masih sangat kecil.

Abdullah mengatakan, beras yang menunjukkan penurunan harga hanya beras jenis IR-64 dari sebelumnya Rp 10.000 per kg menjadi Rp 9.600 per kg. Sementara beras medium berkisar Rp 10.900-Rp 12.000 per kg. Untuk beras premium harganya Rp 13.500-Rp 16.000 per kg.

Abdullah berpendapat, harga beras belum akan turun dalam waktu dekat. "Panen baru terjadi pada pertengahan dan akhir Februari. Kira-kira baru ada efeknya pada akhir Februari nanti," ujarnya.

Menurut Nurwangsah, harga beras sempat bisa ditekan menjadi Rp 9.300 pada awal Januari. Saat itu, pemerintah mengguyur beras dalam rangka operasi pasar. Namun, kondisi tersebut hanya terjadi selama 1 minggu. "Harga rendah hanya 1 minggu, sekarang tidak ada operasi pasar lagi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini