JAKARTA. Mengutip data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi surat utang korporasi yang terdiri dari obligasi konvensional, obligasi konvensional subordinat, sukuk ijarah, sukuk mudharabah dan sukuk subordinat mudharabah per Februari kemarin sebesar Rp 12,81 triliun atau naik 9% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 11,75 triliun. Sedangkan pada tingkat frekuensi bulan lalu juga naik hingga 51% menjadi 1.699 kali. Tak pelak rata-rata volume transaksi harian juga naik dari Rp 587,9 miliar menjadi Rp 640,88 miliar per hari. Sedangkan rata-rata frekuensi harian per Februari menjadi 85 kali per hari. Analis obligasi PT Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga memperkirakan kenaikan volume dan frekuensi transaksi surat utang korporasi merupakan imbas dari tingginya minat pasar terhadap surat utang negara (SUN). “Dua bulan terakhir harga SUN mayoritas sudah di ambang harga premium,” ungkap Desmon. Demikian, sejumlah investor kembali melirik surat utang korporasi sebagai pengganti instrumen SUN. Adapun, Desmon memperkirakan investor teraktif dalam transaksi ini per Februari kemarin yakni dana pensiun dan perbankan. Katanya, kedua investor tersebut sedang mencari instrumen investasi jangka pendek di tengah tingginya harga SUN. Selain adanya peralihan dana investor dari SUN ke surat utang korporasi, Desmon menambahkan naiknya transaksi tersebut juga akibat ekspektasi laju inflasi pada Februari kemarin bisa rendah. “Adanya ekspektasi ini merupakan peluang bagi investor untuk memaksimalkan return di masa mendatang,” tambah Desmon.
Februari, transaksi obligasi korporasi naik 9%
JAKARTA. Mengutip data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi surat utang korporasi yang terdiri dari obligasi konvensional, obligasi konvensional subordinat, sukuk ijarah, sukuk mudharabah dan sukuk subordinat mudharabah per Februari kemarin sebesar Rp 12,81 triliun atau naik 9% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 11,75 triliun. Sedangkan pada tingkat frekuensi bulan lalu juga naik hingga 51% menjadi 1.699 kali. Tak pelak rata-rata volume transaksi harian juga naik dari Rp 587,9 miliar menjadi Rp 640,88 miliar per hari. Sedangkan rata-rata frekuensi harian per Februari menjadi 85 kali per hari. Analis obligasi PT Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga memperkirakan kenaikan volume dan frekuensi transaksi surat utang korporasi merupakan imbas dari tingginya minat pasar terhadap surat utang negara (SUN). “Dua bulan terakhir harga SUN mayoritas sudah di ambang harga premium,” ungkap Desmon. Demikian, sejumlah investor kembali melirik surat utang korporasi sebagai pengganti instrumen SUN. Adapun, Desmon memperkirakan investor teraktif dalam transaksi ini per Februari kemarin yakni dana pensiun dan perbankan. Katanya, kedua investor tersebut sedang mencari instrumen investasi jangka pendek di tengah tingginya harga SUN. Selain adanya peralihan dana investor dari SUN ke surat utang korporasi, Desmon menambahkan naiknya transaksi tersebut juga akibat ekspektasi laju inflasi pada Februari kemarin bisa rendah. “Adanya ekspektasi ini merupakan peluang bagi investor untuk memaksimalkan return di masa mendatang,” tambah Desmon.