NEW YORK. Saham-saham di Amerika Serikat naik lagi, dengan indeks Dow Jones ditutup 40 poin mendekati rekor. Optimisme pasar kembali bahwa Federal Reserve akan melanjutkan stimulus moneter. Di pihak lain, harga komoditas merosot akibat kekhawatiran perubahan kebijakan China bakal memperlambat pertumbuhan dan menghambat pemulihan global.Indeks Dow Jones naik 38,16 poin ke 14.127,82. Adapun indeks Standard & Poor's naik 0,5% ke 1.525,20, setelah sebelumnya sempat terkoreksi 0,4%. Indeks komoditas S&P GSCI tergerus untuk hari kelima, sehingga mengalami penurunan terlama di tahun ini. Pasalnya, harga minyak terpangkas ke bawah US$ 90 per barel untuk pertama kalinya tahun ini.Di bursa AS, saham-saham keuangan membantu kenaikan indeks begitu mendengar Vice Chairman The Fed Janet Yellen berkata bahwa bank sentral harus melakukan program bulanan pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar. Yellen menambahkan, Fed tetap harus mencermati ongkos dan risiko yang mungkin timbul dari program itu. "Fed akan menjadi teman kita untuk periode yang lebih panjang. Dan seperti pepatah lama bilang, jangan melawan the Fed,"kata Michael Mullaney, Chief Investment Officer Fiduciary Trust Co. Menurutnya, aset berisiko akan berkinerja baik sepanjang Fed dan bank sentral lainnya tetap membuka buku cek mereka seperti yang mereka lakukan sekarang.Harga saham-saham global sempat merosot lantaran industri jasa China di Februari tumbuh paling lemah sejak September 2012. Maklum, bulan lalu pemerintah China mulai mengetatkan aturan KPR untuk mendinginkan pasar properti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Fed menjadi teman pasar, Wall Street menanjak
NEW YORK. Saham-saham di Amerika Serikat naik lagi, dengan indeks Dow Jones ditutup 40 poin mendekati rekor. Optimisme pasar kembali bahwa Federal Reserve akan melanjutkan stimulus moneter. Di pihak lain, harga komoditas merosot akibat kekhawatiran perubahan kebijakan China bakal memperlambat pertumbuhan dan menghambat pemulihan global.Indeks Dow Jones naik 38,16 poin ke 14.127,82. Adapun indeks Standard & Poor's naik 0,5% ke 1.525,20, setelah sebelumnya sempat terkoreksi 0,4%. Indeks komoditas S&P GSCI tergerus untuk hari kelima, sehingga mengalami penurunan terlama di tahun ini. Pasalnya, harga minyak terpangkas ke bawah US$ 90 per barel untuk pertama kalinya tahun ini.Di bursa AS, saham-saham keuangan membantu kenaikan indeks begitu mendengar Vice Chairman The Fed Janet Yellen berkata bahwa bank sentral harus melakukan program bulanan pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar. Yellen menambahkan, Fed tetap harus mencermati ongkos dan risiko yang mungkin timbul dari program itu. "Fed akan menjadi teman kita untuk periode yang lebih panjang. Dan seperti pepatah lama bilang, jangan melawan the Fed,"kata Michael Mullaney, Chief Investment Officer Fiduciary Trust Co. Menurutnya, aset berisiko akan berkinerja baik sepanjang Fed dan bank sentral lainnya tetap membuka buku cek mereka seperti yang mereka lakukan sekarang.Harga saham-saham global sempat merosot lantaran industri jasa China di Februari tumbuh paling lemah sejak September 2012. Maklum, bulan lalu pemerintah China mulai mengetatkan aturan KPR untuk mendinginkan pasar properti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News