Fed pangkas stimulus dua bulan lagi



WASHINGTON. Ancaman bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), mencabut paket stimulus ekonomi kian nyata. Pelaku pasar pun meyakini waktu itu akan segera tiba.Para ekonom menaksir The Fed mulai mengurangi stimulus pada September mendatang. Pada tahap pertama, The Fed bakal memotong stimulus sebesar US$ 20 miliar. Saat ini, The Fed masih mengguyur stimulus sebesar US$ 85 juta. 

Prediksi ekonom tersebut terungkap dari survei Bloomberg terhadap 54 ekonom di Amerika Serikat (AS). Perinciannya: sebanyak 50% ekonom meyakini bahwa bank sentral AS bakal mengurangi stimulus mulai September mendatang.Hasil survei juga menyatakan, bujet stimulus bakal terbagi sebesar US$ 35 miliar untuk pembelian obligasi.

Selanjutnya, sebesar US$ 30 miliar untuk pembelian surat utang berbasis kredit perumahan. Perkiraan para ekonom tersebut meningkat dari hasil survey pada Juni lalu. Kala itu, hanya 44% ekonom meyakini The Fed bakal mengurangi stimulus di tahun ini. 


Indikator ekonomi baik

Ekspektasi ekonom meningkat pasca pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke, di hadapan Parlemen AS, pekan lalu. Bernanke menegaskan, bank sentral tetap pada koridor untuk memangkas stimulus mulai akhir 2013.“Pasar sudah mulai membiasakan diri bahwa The Fed sungguh berniat mengurangi stimulus dalam waktu dekat," ujar Russell Price, ekonom senior Ameriprise Financial (AMP) di Detroit, dikutip Bloomberg, Selasa (23/7) lalu.

Jika melongok survei yang dirilis kemarin itu, 50% ekonom juga meyakini bank sentral AS bakal menghentikan stimulus kuartal dua tahun depan. Sementara, 24% ekonom yakin The Fed bakal berhenti mengucurkan paket stimulus kuartal ketiga 2014. Sejatinya, kebijakan stimulus Pemerintah AS bakal ditentukan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). The Fed menjadwalkan FOMC pada 17-19 September mendatang.

Pada forum FOMC itu, The Fed berencana mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat pengangguran di AS. Bulan lalu, eksekutif The Fed, Jeremy Stein bilang, bank sentral bakal memberi sinyal jelas tentang kebijakan stimulus pada FOMC September. "Pernyatan Stein jelas mengarah pada pengurangan awal stimulus di September,” ujar Ekonom BNP Paribas SA di New York, Laura Rosner.

Senada, Ekonom Standard Chartered Plc di New York, Thomas Costerg menilai, The Fed kemungkinan besar mengurangi stimulus pada September nanti. Sebab, indikator ekonomi, semisal angka pengangguran, terus menunjukkan perbaikan. “Pertumbuhan tenaga kerja kuat. Data pasar perumahan juga menunjukkan pemulihan," ujar dia. The Fed berencana mencabut program stimulus jika tingkat pengangguran mencapai 6,5% dan inflasi 2%. Saat ini, pengangguran masih 7,5% dan laju inflasi 1,8%. 

Editor: Dessy Rosalina