KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate pada posisi 4,25%. Keputusan mempertahankan suku bunga ini dipilih setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) baru saja menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) 1,5% sampai 1,75%. Sejumlah bankir mengungkapkan hal ini bisa mempengaruhi aliran dana di Indonesia. Direktur Keuangan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha mengatakan, aliran dana bisa terpengaruh lantaran FFR diprediksikan naik tiga kali lagi. Dengan potensi pembelian dolar AS akan meningkat, likuiditas akan mengetat di pasar. Bagi perbankan, kondisi ini berpengaruh pada kenaikan bunga kredit, guna menjaga dana yang mengalir ke bank. "Bank harus menjaga dana dengan menaikkan bunga terutama untuk perusahaan yang bersinggungan dengan luar negeri," katanya, Kamis (22/3).
Fed rate naik, bunga kredit sulit turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate pada posisi 4,25%. Keputusan mempertahankan suku bunga ini dipilih setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) baru saja menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) 1,5% sampai 1,75%. Sejumlah bankir mengungkapkan hal ini bisa mempengaruhi aliran dana di Indonesia. Direktur Keuangan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Satyagraha mengatakan, aliran dana bisa terpengaruh lantaran FFR diprediksikan naik tiga kali lagi. Dengan potensi pembelian dolar AS akan meningkat, likuiditas akan mengetat di pasar. Bagi perbankan, kondisi ini berpengaruh pada kenaikan bunga kredit, guna menjaga dana yang mengalir ke bank. "Bank harus menjaga dana dengan menaikkan bunga terutama untuk perusahaan yang bersinggungan dengan luar negeri," katanya, Kamis (22/3).