KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) masih berhasil mencatatkan pendapatan berbasis biaya dan komisi atau
fee based income (FBI) di tengah perlambatan pendapatan bunga pada semester I 2020. Per Juni 2020, FBI bank pelat merah ini mencapai Rp7,46 triliun atau tumbuh 18,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (
year on year/YoY).
Baca Juga: Tembus Rp 922,97 triliun, kredit Bank BRI naik 5,23% di semester I 2020 Pertumbuhan FBI BRI tersebut terutama ditopang oleh dari
fee terkait
e-channel yang melonjak 61,2% YoY menjadi Rp 2,97 triliun per Juni 2020. Pendapatan dari
e-channel ini menyumbang porsi 40% terhadap total FBI perseroan, naik dari 30% pada periode yang sama tahun lalu. Lalu, pendapatan terkait
non e-channel tumbuh 13,6% menjadi Rp 446 miliar, pendapatan administrasi deposit meningkat 6,9% menjadi Rp 2,05 triliun,
fee terkait
insurance meningkat 6,5% menjadi Rp 176 miliar. Sedangkan pendapatan
fee dari administrasi kredit turun 8,1% menjadi Rp 726 miliar,
trade finance dan terkait bisnis internasional turun 3,2% menjadi Rp 778 miliar, dan
fee dari yang lainnya turun 2,2% menjadi Rp 278 miliar. "Pertumbuhan FBI kami terutama disumbang dari jasa
e-channel dan agen BRILink. Porsi terbesar
e-channel berasal dari aplikasi Brimo yang tumbuh 123,8%. Transaksi ATM memang melandai tetapi tetap masih ada peningkatan. Pendapatan dari agen BRIlink tumbuh 33,34%," kata Direktur Konsumer BRI Handayani saat paparan kinerja BRI semester I 2020, Rabu (19/8).
Baca Juga: Laba Bank BRI (BBRI) turun 37,4% di semester I 2020, ini penyebabnya Peningkatan FBI dari
e-channel tersebut, lanjut Hanni, sejalan kesiapan adopsi teknologi dan digital. Pandemi Covid-19, justru mempercepat digitalisasi layanan perbankan BRI. Total pendapatan non bunga BRI tercatat Rp 13,7 triliun atau tumbuh 16,6% YoY. Selain dari FBI, pendapatan non bunga ini disumbang oleh keuntungan
sekurities sebesar Rp 1,05 triliun atau naik 92,8% YoY, pendapatan dari
recovery Rp 2,85 triliun atau naik 0,4%, keuntungan transaksi forex melesat 239,8% menjadi Rp 229 miliar. Sementara pendapatan bunga BRI mengalami penurunan sebesar 6,9% menjadi Rp 53,16 triliun. Pendapatan bunga bersih atau
net interst income (NII) turun 10,2% YoY menjadi Rp 34,5 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi