Fee based income Mandiri tumbuh 11,4% di kuartal III-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp 18,75 triliun pada kuartal III-2018.

Direktur Keuangan Mandiri Panji Irawan menyatakan fee based income ini tumbuh 11,4% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,84 triliun. Pencapaian ini didorong oleh transaksi valuta asing (valas) serta bisnis provisi dan komisi.

Panji bilang bisnis valas Bank Mandiri 21,3% yoy pada kuartal III-2018 menjadi Rp 2,55 triliun. Sedangkan bisnis provisi dan komisi tumbuh 3,5% yoy menjadi Rp 9,43 triliun.


Pendapatan lainnya juga mengalami pertumbuhan 32,1% yoy menjadi Rp 6,91 triliun. Namun untuk bisnis surat utang, turun 38,8% yoy menjadi Rp 567 miliar.

"Fee based income, khususnya pada foreign exchange market (forex), kami memproyeksi tiga bulan ke depan akan stabil. Forex masih bisa menjadi salah satu penyumbang yang konsisten. Sebab naturalnya di kami lebih banyak nasabah valas eksportir," ujar Panji di Jakarta (17/10).

Panji menambahkan, kelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bagi Mandiri tidak akan berdampak banyak. Dimana Bank Mandiri akan memposisikan sebagai intermediary bagi importir dan eksportir.

Hingga akhir tahun, Bank Mandiri akan menjaga laju pertumbuhan fee based income seperti pencapaian selama kuartal ketiga.

Jika dilihat lebih jauh, fee based income bak Mandiri memberikan kontribusi sebesar 30,5% terhadap total pendapatan operasional Bank Mandiri.

Asal tahu saja, total pendapatan operasional Bank Mandiri tumbuh 7,5% yoy menjadi Rp 61,46 triliun. Sedangkan laba setelah pajak Bank Mandiri tumbuh 20% yoy menjadi Rp 18,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi